tirto.id - Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL) meminta FIFA untuk menunda jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2022 di zona mereka hingga September 2020 mendatang. Penyebaran virus corona (COVID-19) yang ditetapkan sebagai pandemi global oleh WHO jadi sandaran CONMEBOL.
Permintaan CONMEBOL ini didasarkan pada rapat dewan konfederasi tersebut pada Jumat (20/3/2020). Semua anggota dewan sepakat untuk memprioritaskan kesehatan di atas segalanya.
"Kami meminta FIFA untuk menunda putaran kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022 zona Amerika Selatan hingga September 2020," keterangan di situs web resmi CONMEBOL.
Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona CONMEBOL matchday pertama dan kedua awalnya bakal digelar pada 27 Maret hingga 1 April 2020. Dengan mewabahnya virus corona, FIFA kemudian menunda semua pertandingan kualifikasi pada tanggal-tanggal tersebut untuk semua konfederasi.
Belum ada kepastian kapan jadwal baru matchday pertama kualifikasi zona CONMEBOL itu ditetapkan. Namun, berdasarkan kalender FIFA, matchday ketiga akan diputar pada 3 September 2020, sedangkan mathcday keempat pada 8 September 2020.
Mengingat Copa America 2020 yang seharusnya digelar pada 12 Juni hingga 12 Juli tahun ini digeser menjadi tahun depan, ada peluang matchday pertama dan kedua kualifikasi zona CONMEBOL dimainkan pada waktu tersebut. Apalagi, UEFA memastikan kompetisi liga-liga domestik Eropa paling lambat ditutup pada 30 Juni 2020.
CONMEBOL menekankan, dengan dimulainya laga kualifikasi Piala Dunia 2022 pada September mendatang, FIFA akan mengambil langkah paling tepat dalam situasi sulit.
"Dengan cara ini, konfederasi (CONMEBOL) memastikan semua tindakan pencegahan terhadap menyebarnya virus corona (COVID-19) baik secara regional maupun global, sejalan dengan rekomendasi otoritas internasional di bidang kesehatan masyarakat," keterangan tambahan CONMEBOL.
Permintaan CONMEBOL ini tergolong wajar karena banyak bintang-bintang sepak bola Amerika Selatan yang kini berlaga di Eropa, benua yang terpapar virus corona dalam jumlah masif. Sebagai contoh, Argentina memiliki Lionel Messi yang berkarier di Barcelona (Liga Spanyol) atau Lautaro Martinez di Inter Milan (Liga Italia).
Spanyol adalah negara dengan jumlah kasus positif COVID-19 terbanyak keempat di dunia dengan 18.077 kasus, sedangkan Italia menempati urutan kedua (41.035 kasus).
Berdasarkan data Center for Systems Science and Engineering (CSSE) di Johns Hopkins University (JHU) hingga Kamis (19/3/2020) tercatat total 244.517 kasus positif virus corona di seluruh dunia, dengan kematian mencapai 10.030 orang dan pasien pulih sebanyak 86.025 orang.
Di Amerika Selatan, Brasil menjadi negara dengan jumlah kasus positif COVID-19 terbanyak, mencapai 621 kasus. Tercatat, 6 orang meninggal di Brasil karena pengaruh COVID-19, 2 dinyatakan pulih, dan 613 lainnya aktif.
Editor: Agung DH