tirto.id - Partai Demokrat turut melirik kursi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk periode 2019-2024. Bahkan, Demokrat berharap pada periode nanti bisa seperti DPR periode 2009-2014 di mana Demokrat berdampingan dengan PDIP menduduki posisi Ketua DPR dan Ketua MPR.
Saat itu Ketua DPR dijabat Marzukie Ali dari Partai Demokrat dan Ketua MPR dijabat Taufik Kiemas dari PDIP.
"Partai Demokrat punya sejarah dekat dengan PDIP. Pada tahun 2009 periode Pak SBY, pada saat itu, kan, Demokrat sebagai pemenang pemilu, kemudian PDIP sebagai oposisi, terjadi deal. Dan deal itu di politik itu sangat bagus buat bangsa dan negara, pada saat itu," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2019).
Bahkan, Syarief menyebut masa tersebut antara PDIP dan Demokrat penuh dengan kemesraan. Jika terjadi pengulangan sejarah pada periode saat ini, Syarief menuturkan hal itu baik untuk bangsa.
Syarief mengatakan, partainya juga menginginkan kursi MPR-1, tetapi masih tergantung pada lobi-lobi politik partai lain karena pimpinan DPR maupun MPR dipilih melalui sistem paket.
"Kami memang sebenarnya juga ingin (kursi Ketua MPR) gitu ya, tetapi kita lihat nanti perkembangannya. Ini, kan, lobi politiknya bagaimana di fraksi dan pimpinan-pimpinan partai politik yang lainnya," ucapnya.
Meski begitu, Partai Demokrat melalui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono telah menyiapkan nama-nama untuk diberikan menjadi pimpinan bahkan Ketua MPR.
"Saya pikir itu sudah dipikirkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat. Tinggal menunggu timingnya saja, waktunya, kapan untuk dimulai lobi-lobi fraksi dan lobi-lobi antar ketua umum," jelas Syarief.
Terkait kemesraan yang pernah terjalin dengan PDIP, Demokrat, kata Syarief, siap diajak oleh PDIP untuk bergabung dalam paket yang sama.
"Sangat siap, sangat siap. Kita, kan, sudah berpengalaman dalam PDIP, jadi saya pikir itu sejarah yang betul-betul patut menjadi pelajaran bagi kita bahwa kalau kita berkolaborasi dengan baik, saya pikir bangsa ini akan lebih bagus ke depan," pungkasnya.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno