tirto.id - Hari Pramuka ke-61 yang akan diperingati pada 14 Agustus 2022 mengusung tema "Mengabdi Tanpa Batas untuk Membangun Ketangguhan Bangsa". Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 62 Tahun 2022.
Surat keputusan yang ditandatangani Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Budi Waseso ini juga memuat soal loga Hari Pramuka 2022. Makna dan arti logo Hari Pramuka yang dibuat yaitu:
1. Angka 6 dan 1 merupakan Ulang Tahun yang ke-61. Angka 6 hasil stilasi dari Kelopak Tunas Kelapa serta angka 1 yang menopang logogram Tunas Kelapa dengan tegak berkesan kokoh;
2. Logo type PRAMUKA;
3. MENGABDI TANPA BATAS UNTUK MEMBANGUN KETANGGUHAN BANGSA adalah tema Hari Pramuka Ke-61 Tahun 2022.
Untuk memeriahkan Hari Pramuka ke-61 ini, berikut beberapa ucapan yang bisa digunakan:
1. Menjadi pramuka yang baik menuntut dedikasi dan usaha yang terus menerus. Salam Hari Pramuka 14 Agustus 2022.
2. Selamat Hari Pramuka! Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan. Salam Pramuka.
3. Majulah Praja Muda Karana. Maju terus bekerja berkarya tanpa henti. Selamat HUT Pramuka ke-61.
4. Selamat Hari Pramuka yang ke-61. Suci dalam Pikiran, Perbuatan, dan Perkataan.
5. Sebaik-baiknya manusia ialah dia yang mampu menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang-orang yang ada di sekitarnya. Selamat Hari Pramuka 14 Agustus 2022.
Lomba Hari Pramuka 2022
Dalam rangka Hari Pramuka ke-61, Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan berbagai lomba secara daring atau online yaitu meliputi Lomba Menulis, Lomba Video Pendek, dan Lomba Reportase. Hasil karya bisa dikirimkan paling lambat tanggal 23 Agustus 2022 jam 23.59 WIB.
1. Lomba Menulis
Lomba Menulis dalam rangka Hari Pramuka ke-61 Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) yang diperuntukkan bagi Anggota Gerakan Pramuka golongan Penegak dan Pandega.
Ketentuan Pengiriman Naskah:
- Tema: Pramuka Mengabdi Tanpa Batas
- Naskah dalam bentuk file .doc
- Font Times New Roman ukuran 11
- Panjang tulisan minimal 2000 kata
- Batas pengiriman naskah, 23 Agustus 2022 pukul 23.59 WIB
Link pendaftaran: s.id/kirimnaskahtulisan
2. Lomba Video Pendek
Lomba Video Pendek ini diperuntukkan bagi Anggota Gerakan Pramuka golongan Penegak dan Pandega dengan tema "Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat, Melalui Pengabdian Tanpa Batas".
Topik yang bisa diangkat dalam film pendek yaitu:
- Pramuka pelestari budaya
- Pramuka peduli lingkungan
- Pramuka melek teknologi
Link pendaftaran: s.id/kirimvideopendek
3. Lomba Reportase
Lomba Reportase dengan tema "Pramuka Mengabdi Tanpa Batas Untuk Membangun Ketangguhan Bangsa". Peserta lomba video reportase adalah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega se-DIY. Masing-masing Kwarcab diwajibkan mengirimkan 2 perwakilan di luar peserta individual.
Ketentuannya yaitu:
- Materi Reportase terkait kegiatan Bulan Bakti Pramuka;
- Peserta wajib menggunakan seragam Pramuka lengkap saat melakukan reportase;
- Peserta diperbolehkan membuat reportase lebih dari satu video reportase;
- Reportase diupload format Reels di Instagram peserta (perorangan) atau Instagram Kwarcab (perwakilan cabang).
Sejarah Hari Pramuka 14 Agustus
Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia digelar di Surakarta pada 27-29 Desember 1945. Kongres tersebut menghasilkan Pandu Rakyat Indonesia sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia.
Namun kepanduan Indonesia pecah menjadi 100 organisasi yang tergabung di bawah Persatuan Kepanduan Indonesia (Perkindo). Akan tetapi Perkindo menjadi lemah lantara jumlah organisasi kepanduan tak sebanding dengan jumlah anggotanya. Selain itu, masih ada rasa golongan yang tinggi.
Oleh sebab itu Presiden Sukarno bersama Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang saat itu merupakan Pandu Agung, menggagas peleburuan berbagai organisasi kepanduan dalam satu wadah.
Hal itu diungkapkan Presiden Sukarno ketika mengunjungi Perkemahan Besar Persatuan Kepanduan Putri Indonesia di Desa Semanggi, Ciputat, Tangerang, pada awal Oktober 1959.
Presiden Sukarno kemudian mengumpulkan tokoh dan pemimpin gerakan kepanduan di Indonesia dan seluruh organisasi kepanduan yang ada, dilebur menjadi satu dengan nama Pramuka. Presiden menunjuk panitia terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prijono, Azis Saleh, Achmadi, dan Muljadi Djojo Martono.
Pada 9 Maret 1961 diresmikan nama Pramuka dan menjadi Hari Tunas Gerakan Pramuka. Pada 20 Mei 1961, diterbitkan Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka dan momen tersebut dikenal sebagai Hari Permulaan Tahun Kerja.
Pada 20 Juli 1961, para wakil organisasi kepanduan Indonesia mengeluarkan pernyataan di Istana Olahraga Senayan, untuk meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka. Sehingga disebut sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.
Selanjutnya, 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat luas dalam suatu upacara di halaman Istana Negara. Hal ini ditandai dengan penyerahan Panji Gerakan Pramuka dari Presiden Soekarno kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang juga menjadi Ketua pertama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Panji itu lalu diteruskan Sri Sultan Hamengku Buwono IX kepada suatu barisan defile yang terdiri dari para Pramuka di Jakarta, dan dibawa berkeliling kota. Tanggal 14 Agustus itulah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Pramuka dari dirayakan seluruh Pramuka setiap tahunnya.
Editor: Iswara N Raditya