Menuju konten utama

Twitter Garap Sistem Pelabelan Twit untuk Perangi Hoaks

Twitter akan merilis fitur yang bisa mendeteksi hoaks atau berita palsu di platform mereka. 

Twitter Garap Sistem Pelabelan Twit untuk Perangi Hoaks
Ilustrasi twitter. FOTO/freestocks.org

tirto.id - Twitter akan segera mengenalkan sistem baru untuk mengurangi hoaks dan informasi yang salah. Sistem yang dimaksud berupa pelabelan yang akan memperingatkan pengguna terhadap twit yang diragukan kebenarannya.

Label peringatan yang dimaksud ada 3 yakni "Get the latest", "Stay Informed" dan "Misleading". Menurut peneliti Jane Manchum Wong, Twitter akan menampilkan ketiga label tersebut berdasarkan konten dari sebuah twit. Berikut penjelasannya:

Get the Latest

Sebagaimana dilaporkan SocialMediaToday, label "Get the Latest" akan diaplikasikan ke topik berita yang berkembang dengan cepat seperti pemilihan umum atau pemungutan suara. Label ini akan menghubungkan pengguna ke laporan terkini dari sumber terpercaya.

Stay Informed

Kemudian untuk label "Stay Informed" akan diaplikasikan ke topik berita yang tengah berkembang atau juga untuk berita yang berkelanjutan.

Misleading

Sementara untuk label "Misleading" diberikan ke twit yang berisi klaim dan masih dipertanyakan. Twitter kemudian akan menyediakan link terpercaya ke sumber-sumber resmi.

DikutipIndianExpress, peneliti Jane Manchum Wong mencontohkan, jika seseorang memposting twit "dalam 12 jam, kegelapan akan terjadi di beberapa bagian dunia. Bersiaplah", maka Twitter akan melabeli twit ini dengan "Stay Informed" yang menawarkan pengguna informasi lebih tentang konsep timezone.

Contoh lain adalah saat Wong menuliskan twit "Kita makan. Kura-kura makan. Oleh karena itu kita adalah kura-kura". Karena twit ini mengandung informasi yang salah, maka Twitter akan memberikan label "Misleading".

Pelabelan ini dikatakan bisa mengurangi adanya kekeliruan informasi. DilansirGizmodo, belum diketahui kapan fitur itu akan diluncurkan karena masih dalam tahap uji coba.

Sebelumnya, Twitter juga mengatakan tengah mengerjakan langganan berbayar yang dinamakan "Blue". Fitur ini dikatakan akan memungkinkan pengguna untuk mengubah ikon aplikasi, melakukan undo twit, dan masih banyak lagi.

Twitter memang terus melakukan pengembangan platformnya demi pengalaman pengguna yang lebih baik. Baru-baru ini layanan mikroblogging ini juga kembali membuka kesempatan pada pengguna untuk mendapatkan centang biru di akunnya. Sejumlah syarat harus dilalui untuk mendapatkan verifkasi ini.

Sebelumnya program verifikasi publik sempat dibuka Twitter namun perusahaan ini memutuskan untuk menutupnya sementara di tahun 2017. Sejauh ini ada sekitar 360.000 akun yang telah diverifikasi atau hanya sekitar 0,2 persen dari 199 juta pengguna aktif Twitter.

Baca juga artikel terkait TWITTER atau tulisan lainnya dari Shanti Dwi Jayanti

tirto.id - Teknologi
Kontributor: Shanti Dwi Jayanti
Penulis: Shanti Dwi Jayanti
Editor: Alexander Haryanto