Menuju konten utama

Tuntut Hak Makan di Depan Umum, Warga Tunisia Lakukan Protes

Aksi protes melibatkan puluhan warga Tunisia menuntut hak makan di depan umum selama Ramadan.

Tuntut Hak Makan di Depan Umum, Warga Tunisia Lakukan Protes
Ilustrasi Demo. ANTARA FOTO/REUTERS/Alkis Konstantinidis/cfo/16

tirto.id - Puluhan orang Tunisia melakukan demonstrasi pada Minggu (11/6/2017) menuntut hak untuk makan dan minum di depan umum selama bulan puasa Ramadan sekaligus memprotes atas penangkapan orang-orang yang tidak berpuasa di bulan Ramadan.

Tidak ada hukum yang melarang makan atau minum di depan umum selama bulan Ramadan, namun setiap tahun isu tersebut selalu muncul di negara Afrika Utara.

Konstitusi Tunisia menjamin "kebebasan percaya dan hati nurani", namun negara tersebut juga merupakan "penjaga agama".

Setelah mendapat telepon dari grup "Mouch Bessif" (bahasa Arab untuk "Tidak melawan keinginan kami"), para pemrotes di Tunisia tengah berteriak bahwa "kebebasan individu dijamin oleh konstitusi!"

Seorang pria merokok di tempat umum, hal ini juga dianggap tidak boleh dilakukan pada siang hari di bulan Ramadan, Kemudian mereka membuat sebuah plakat dalam bahasa Prancis yang isinya adalah sebuah pertanyaan yaitu: "Mengapa hal itu mengganggu Anda ketika Anda sedang berpuasa dan saya makan?"

Demonstran juga memprotes penangkapan orang-orang yang tidak berpuasa. Pada awal bulan Juni, empat orang dijatuhi hukuman satu bulan penjara karena "ketidaksenonohan publik" setelah makan di luar pada siang hari.

"Kami memprotes tuntutan hukum terhadap orang yang tidak berkemauan ... Siapa pun yang ingin berpuasa bisa berpuasa, tapi siapa pun yang tidak mau tidak seharusnya melakukannya," kata demonstran Karim Chair kepada AFP.

Sejak revolusi 2011 ada seruan agar tidak berpuasa, tapi ini adalah pertama kalinya terjadi demonstrasi semacam itu di Tunisia.

"Saya berpuasa tapi saya datang untuk mengikuti demonstrasi ini dan memanggil orang-orang ini untuk menghormati kebebasan percaya dan hati nurani," kata demonstran lain, Kamel Jalouli.

Sebagian besar kafe dan restoran di Tunisia tutup pada siang hari di bulan Ramadan, ada juga yang buka namun dengan sangat hati-hati.

Ketika bulan puasa tahun ini dimulai, seorang pengkhotbah berkeliling kafe yang buka pada siang hari dan merekam para pengunjung untuk mempermalukan mereka yang kemudian banyak dikritik di jejaring sosial.

Baca juga artikel terkait RAMADAN atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yandri Daniel Damaledo
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo