Menuju konten utama

Tujuh Pemuda Raih Penghargaan SATU Indonesia Award 2017

Astra memberikan penghargaan kepada tujuh pemuda yang bekontribusi bagi kemajuan Indonesia.

Tujuh Pemuda Raih Penghargaan SATU Indonesia Award 2017
Astra Internasional memberikan penghargaan SATU Indonesia Awards 2017 pada Rabu (18/10/2017) kepada tujuh pemuda-pemudi Indonesia yang berkontribusi dalam bidang, kesehatan, pendidikan, kewirausahaan, lingkungan, dan kelompok. FOTO/astra.co.id

tirto.id - Astra Intenasional memberikan penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia) Awards 2017 kepada tujuh pemuda-pemudi, pada Rabu (18/10/2017). ketujuh penerima penghargaan dinilai telah berkontribusi besar dalam bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan kelompok.

“Astra mengapresiasi tindakan mereka melalui ajang ini dan akan mendampingi pengembangan kegiatan selanjutnya,” ujar Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto dalam keterangan pers, Rabu ini.

Ketujuh penerima itu antara lain, Ronaldus Asto Dadut dari Tambolaka, Nusa Tenggara Timur. Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Univer­sitas Nusa Cendana dinilai berkontribusi dalam bidang kesehatan. Ia mendirikan komunitas untuk mengedukasi warga pedalaman di Sumba Barat Daya mengenai kesehatan dan human trafficking (penjualan manu­sia).

Selain Ronaldus, di bidang kesehatan, apresiasi juga diberikan kepada Triana Rahmawati dari Surakarta, Jawa Tengah. Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta itu menunjukkan kepeduliannya terhadap orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) di sekitaran kampusnya. Bersama dua rekan kampusnya, Febrian­ti Dwi Lestari dan Wulandari, Triana membentuk Embrio Griya Sc­hizofren dengan filosofi Social, Humanity Friendly pada tahun 2013.

Di bidang pendidikan, Astra memberikan penghargaan kepada Jamaluddin dari Gowa, Sulawesi Selatan. Kontribusi Jamaluddin dalam pendidikan ditunjukan dengan kepeduliannya untuk memberikan edukasi tentang pen­tingnya pendidikan dan literasi kepada para petani. Pada 2016 ia mendirikan Ruman Koran sebagai tempat para petani membaca dan belajar berorganisasi

Di bidang lingkungan, penghargaan diberikan kepada Ritno Kurniawan dari Padang Pariaman, Sumatra Barat. Retno berkontribusi dengan mencegah pembalakan liar menjadi ekowista Air Terjun Ngarai yang melibatkan masyarakat sebagi pemandu.

Sedangkan Anjani Sekar Arum dari Malang, Jawa Timur mendapatkan penghargaan di bidang kewirausahaan. Ia mendirikan sanggar dan galeri batik Andaka di Kota Batu, Malang pada Agustus 2014. Mahasiswa Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang ini melatih anak-anak menjadi pembatik di sanggarnya. Sampai kini, sudah 58 anak yang belajar di sanggarnya, 28 di antaranya menjadi pembatik aktif.

Di bidang teknologi, Bambang Sardi dari Palu, Sulawesi Tengah mendapatkan penghargaan dari Astra. Bambang Sardi berhasil menciptakan metode baru pembuatan minyak kelapa murni (virgin coconut oil/VCO). Dosen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako, Palu, ini menggunakan metode fermentasi anaerob dan tidak menggunakan pemanasan dalam pembuatan VCO.

Pada kategori Kelompok, Astra memberikan penghargaan kepada PPILAR dari Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Randi Putra Anom, Akri Erfianda dan Rego Damantara yang tergabung dalam PPILAR sejak 2016 mensosialisasikan penangkapan ikan sidat ramah lingkungan dengan alat tradisional, Bubu, kepada nelayan Desa Rawa Makmur dan Arga Makmur, Bengkulu.

Setiap penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2017 akan menerima dana pengembangan kegiatan sebesar Rp60 juta.

Juri SATU Indonesia Award 2017 ini terdiri dari Dosen Ilmu Lingkungan Pasca Sarjana Universitas Indonesia Prof. Emil Salim, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Prof. Nila F. Moeloek, Guru Besar Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta Prof. Fasli Jalal, Pendiri Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan Tri Mumpuni dan Pakar Teknologi Informasi Onno W. Purbo.

“Astra mencari anak­-anak muda yang memiliki semangat me­nyala. Anak-anak muda yang mengerjakan tugas di ambang batas/beyond duty. Kami tidak mencari orang yang bekerja dengan biasa, tapi mencari tokoh-tokoh yang menginspirasi banyak orang karena kecintaannya terhadap pekerjaan­nya,” tambah Emil Salim.

Baca juga artikel terkait ASTRA atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Bisnis
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH