Menuju konten utama

Tsunami Selat Sunda: Kec. Sumur Pandeglang Sempat Tak Terpantau

Hingga 24 Desember malam, ada 36 orang meninggal dunia dan 476 orang mengalami luka-luka di Kecamatan Sumur.

Tsunami Selat Sunda: Kec. Sumur Pandeglang Sempat Tak Terpantau
Warga mencari sisa barang yang bisa diselamatkan pascatsunami di Sumur Pesisir, Pandeglang, Banten, Senin (24/12/2018). ANTARA FOTO/Aurora Rinjani/Bal

tirto.id - Tsunami di Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu malam (22/12/2018) meluluhlantakkan kawasan pesisir Provinsi Banten dan Provinsi Lampung.

Berdasarkan data terakhir yang disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, hingga Senin (24/12/2018) pukul 17.00 WIB, jumlah korban meninggal mencapai 373 jiwa, korban luka-luka 1.459, hilang 128, dan yang mengungsi 5.665 warga.

Khusus di Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten, tsunami juga membuat akses menuju ke beberapa desa di pesisir pantai menjadi sulit dijangkau. Salah satunya Desa Sumberjaya. Bahkan, butuh dua hari untuk menyalurkan bantuan ke desa ini. Akibatnya, selama dua hari menunggu bantuan datang, warga terpaksa mengais reruntuhan guna mencari sisa-sisa makanan.

Kecamatan Sumur sendiri terdiri dari tujuh desa, yakni Desa Sumberjaya, Desa Kertajaya, Desa Cigorondong, Desa Tunggal Jaya, Desa Kertamukti, Desa Taman Jaya, dan--yang berada paling ujung--Desa Ujung Jaya.

"Sekitar 20 km perjalanan, kurang lebih 1,5 jam [dari Desa Taman Jaya]," kata Carik Desa Sumberjaya Saeful saat dihubungi Tirto Senin (24/12/2018) malam.

Saeful mengatakan korban hilang akibat tsunami di daerahnya cukup banyak, dan mayoritas anak-anak. Ia meyakini itu karena ketika tsunami terjadi, sedang ada pasar malam di pantai.

"Banyak anak-anak yang datang ke situ [pasar malam]," katanya.

Sempat Luput

Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin pagi (24/12/2018) mengakui wilayah Sumur memang sempat luput. Ia lantas memerintahkan penyisiran ke wilayah pelosok, dengan menggunakan kapal untuk mengantisipasi wilayah-wilayah lain yang terisolir.

"Jangan sampai kayak di Sumur yang kurang terlihat. Hari ini akan disisir kembali tapi lewat laut mengenai adanya kemungkinan-kemungkinan tempat yang belum terpantau oleh kita," kata Jokowi di Pantai Carita, Senin (24/12/2018) siang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengakui kesulitan mengakses wilayah Sumur karena terdapat jalan dan jembatan yang terputus. Namun, dalam keterangan persnya pada Senin (24/12/2018) malam, Sutopo mengatakan timnya sudah berhasil menembus Sumur.

"Petugas dan alat berat sudah beroperasi di Sumur," kata Sutopo.

Tercatat ada 36 orang meninggal dunia dan 476 orang mengalami luka-luka di Kecamatan Sumur. Ini masih angka sementara karena proses evakuasi masih berlangsung sampai hari ini.

"Logikanya, ini kan tsunami ya, mungkin ada yang ketarik ke laut, juga ada tempat tempat yang terpencil, dan mereka ini tinggal di pantai. Saya khawatir mereka nelayan kan tinggal di bibir pantai," kata Menteri Kesehatan Nila Moeloek di Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (24/12/2018).

Baca juga artikel terkait TSUNAMI SELAT SUNDA atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Abul Muamar