Menuju konten utama

Dampak Tsunami: Bantuan Masih Minim di Kawasan Sumur, Pandeglang

Sampai hari kedua usai tsunami di Selat Sunda terjadi, bantuan yang datang untuk warga terdampak bencana ke Kecamatan Sumur, Pandeglang, masih minim. 

Dampak Tsunami: Bantuan Masih Minim di Kawasan Sumur, Pandeglang
Personel TNI menggunakan alat berat untuk mencari korban tsunami dari balik reruntuhan rumah di Sumur Pesisir, Pandeglang, Banten, Senin (24/12/2018). ANTARA FOTO/Aurora Rinjani/Bal

tirto.id - Proses evakuasi dan penyaluran bantuan ke kawasan terdampak tsunami di Banten dan Lampung masih terus dilakukan. Namun, sampai hari kedua setelah tsunami di Selat Sunda terjadi, terdapat sejumlah wilayah yang masih minim tersentuh bantuan.

Di antaranya daerah di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kecamatan ini terdiri atas sejumlah desa yang diterjang tsunami, yakni: Desa Sumber Jaya, Kerta Jaya, Cigorondong Tunggal Jaya, Kertamukti, Taman Jaya, dan Ujung Jaya.

"Saat ini tim sedang berusaha mencapai desa terakhir, Ujung Jaya, sambil membawa logistik," kata seorang relawan bernama Asep rachman Muchlas kepada Tirto, di Banten pada Senin (24/12/2018).

Asep menjelaskan, berdasar informasi dari pegawai kantor Kecamatan Sumur, korban tewas akibat tsunami tersebar di Desa Taman Jaya (1 orang) dan Desa Sumber Jaya (23 orang).

Selain itu sejumlah wisatawan di kawasan Sumur juga menjadi korban tsunami. Tercatat 12 orang tewas di Villa Ciputih dan 30 wisatawan di Pulau Oar serta 5 lainnya di pulau Badul masih hilang.

Kendati saat ini telah ada sekitar 50 personel TNI di Kecamatan Sumur, dan telah ada aliran bantuan yang masuk dari relawan, tapi Asep mengatakan saat ini warga di kecamatan Sumur masih butuh lebih banyak bantuan lagi.

"Pesan dari penduduk Sumur dan Taman Jaya, kalau boleh request [minta], perbanyak makanan bayi, anak-anak dan manula," kata Asep.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan kawasan di Kabupaten Pandeglang merupakan kawasan dengan dampak terparah akibat tsunami yang terjadi pada Sabtu malam pekan kemarin.

Menurut data sementara sampai Senin sore, jumlah korban tsunami di Pandeglang yang meninggal dunia ada sebanyak 267 jiwa. Selain itu 1.143 orang lainnya luka-luka dan 38 warga masih hilang.

Akibat tsunami, 473 unit rumah di Pandeglang rusak, 350 unit perahu dan kapal rusak, 60 unit warung dan toko rusak, 84 mobil rusak dan 49 sepeda motor rusak.

Di Pandeglang, Sutopo mencatat kawasan pesisir di 13 kecamatan terdampak tsunami, yakni: Carita, Panimbang, Cigeulis, Sumur, Labuan, Tanjung Lesung, Cibaliung, Cimanggu, Pagelaran, Bojong, Jiput, Menes dan Pulau Sangiang.

Kawasan Sumur merupakan yang tersulit dijangkau karena akses jalan menuju daerah itu rusak atau tertutup material bawaan tsunami. Di kecamatan ini, BNPB mencatat ada 36 orang meninggal dunia dan 476 orang luka-luka akibat tsunami.

“Daerah Kecamatan Sumur [Pandeglang] telah berhasil dijangkau petugas. Sebelumnya akses terbatas karena ada kerusakan jalan dan jembatan,” ujar dia.

Baca juga artikel terkait TSUNAMI SELAT SUNDA atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Addi M Idhom