tirto.id - Presiden AS Donald Trump mengungkapkan kepercayaan besarnya pada para pemimpin Arab Saudi, Senin (7/11/2017), di tengah dorongan antikorupsi yang sedang berlangsung dengan menangkap 11 pangerannya.
Dalam sebuah tweet Trump menuliskan, "Mereka tahu persis apa yang mereka lakukan."
Dalam pesan Twitter dua bagian yang dikirim dari Tokyo itu, Trump mengatakan bahwa dia sangat percaya diri pada Raja Salman dan putra mahkota, menambahkan beberapa orang yang ditangkap "telah 'memerah' negara mereka selama bertahun-tahun!"
Pemerintahan Trump justru memilih bungkam terkait penangkapan puluhan pangeran, pemimpin militer, dan menteri Arab Saudi paling kuat, yang secara luas dilihat sebagai konsolidasi kekuasaan oleh putra mahkota berusia 32 tahun, Mohammad bin Salman. Tindakan keras tersebut dimulai Sabtu (4/11/2017) dengan sedikit peringatan.
Di antara mereka yang ditahan adalah Pangeran Alwaleed bin Talal, salah satu orang terkaya di dunia, dan dua putra almarhum Raja Abdullah. Pemerintah Saudi telah menggambarkan tindakan tersebut sebagai upaya memberantas korupsi.
Mohammad bin Salman, yang telah bekerja untuk menerapkan reformasi di negara kaya minyak, telah menjalin hubungan dekat dengan penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner.
Raja Salman sebelumnya telah memutuskan pembentukan komite anti-korupsi baru yang kuat, dipimpin oleh pangeran mahkota, hanya beberapa jam sebelum komite tersebut memerintahkan penangkapan tersebut.
Dari Al Arabiya juga diberitahukan bahwa komite antikorupsi memiliki hak untuk menyelidiki, menangkap, melarang melakukan perjalanan, atau membekukan aset siapa pun yang dianggap korup.
Hotel Ritz Carlton di Riyadh, hotel royal de facto juga telah dievakuasi pada hari Sabtu. Namun, hal ini menimbulkan rumor bahwa tempat itu akan digunakan untuk menampung para bangsawan yang ditahan.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari