Menuju konten utama
Pemilu AS

Trump dan Clinton Bersiap Menuju Pemilu Presiden

Pemilihan presiden Amerika Serikat pada November mendatang akan menjadi pertarungan ketat antara Donald Trump dan Hillary Clinton.

Trump dan Clinton Bersiap Menuju Pemilu Presiden
Bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Hillary Clinton berbicara dalam kampanye di The Fillmore di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, Rabu (20/4). Antara foto/reuters/charles mostoller.

tirto.id - Babak baru pemilihan presiden Amerika Serikat secara tidak resmi telah dimulai sejak Selasa malam (28/4/2016) waktu setempat atau Rabu pagi Waktu Indonesia Barat (WIB) kemarin setelah bakal calon utama kubu Republik Donald Trump dan bakal calon utama kubu Demokrat Hillary Clinton menyapu pemilihan pendahuluan di lima negara bagian.

Bagi mereka, pertempuran memperebutkan suara yang sesungguhnya dalam pemilihan umum (Pemilu) presiden 2016 telah dimulai.

Setelah memenangi pemilihan pendahuluan di negara bagian-negara bagian Pantai Timur (Connecticut, Delaware, Rhode Island, Maryland dan Pennsylvania), mereka langsung menatap ke Pemilu yang akan diselenggarakan pada November mendatang, demikian seperti dikutip dari CNN.

Pada jumpa pers di Trump Tower di Manhattan, Amerika Serikat, Trump menyatakan proses pemilihan calon presiden dari Partai Republik, "sudah berakhir."

"Saya menganggap diri saya sendiri calon terkuat," kata Trump setelah menghentikan kedua lawan terdekatnya yang bersepakat untuk menjegal langkahnya.

"Gubernur [John] Kasich dan Senator [Ted] Cruz telah melukai diri mereka sendiri dengan kesepakatan yang keliru mereka yang gagal bahkan sebelum dimulai."

Sementar itu, Clinton, yang beberapa bulan terakhir dibayangi seacara ketat oleh pesaingnya Senator Vermont Bernie Sanders, menyatakan akan bekerja keras mencoba memenangkan hati para pendukung sang senator untuk bersatu di bawah bendera partai Demokrat.

"Tak masalah Anda mendukung Senator Sanders atau mendukung saya, ada banyak hal yang mempersatukan kita ketimbang memecah belah kita," kata Clinton.

Baik Trump maupun Clinton sesungguhnya tidak memenuhi syarat kecukupan delegasi untuk memenangkan kursi nominasi pencalonan presiden dari kedua partai setelah pemilihan pendahuluan yang dilakukan pada Selasa minggu ini.

Namun kemenangan yang diraih mereka keduanya pada hari Selasa tersebut merupakan sebuah titik balik yang penting dalam putaran pemilihan pendahuluan yang telah dipenuhi dengan berbagai kejutan.

"Sejauh yang saya lihat, [pemilihan pendahuluan ini] sudah berakhir," kata Trump dengan percaya diri. Meski demikian, baik Kasich dan Cruz tidak menunjukkan adanya tanda-tanda untuk menyerah.

Di sisi lain, berbeda dengan Kasich dan Cruz, Sanders bersikap lebih lunak dengan menyampai pesan yang lebih cenderung berdamai dengan Clinton.

"Orang-orang di setiap negara bagian di negeri ini sudah seharusnya memiliki hak untuk menentukan siapa yang mereka inginkan sebagai Presiden dan apa agenda Partai Demokrat seharusnya," kata Sanders.

Baca juga artikel terkait DONALD TRUMP atau tulisan lainnya dari Ign. L. Adhi Bhaskara

tirto.id - Politik
Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara