tirto.id -
Presiden Toyota Akio Toyoda menyatakan siap untuk berinvestasi dalam pengembangan kendaraan listrik namun akan dimulai secara bertahap melalui pengembangan kendaraan hybrid sesuai dengan road map.
“Karena pemerintah Indonesia telah memiliki peta jalan pengembangan Electric Vehicle (EV) sehingga Toyota menilai Indonesia pantas sebagai tujuan investasi EV karena pangsa pasar yang tinggi dan mempunyai leadership pemerintahan yang kuat,” ujar Akio dalam keterangan resmi yang dikonfirmasi tirto, Kamis (27/6/2019).
Pernyataan ini dikatakan Akio dalam Round Table Business Meeting di Osaka Jepang sebelum acara G20 berlangsung.
Round Table Business Meeting dihadiri Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut B. Pandjaitan, para CEO dan perwakilan perusahaan-perusahaan Jepang yang tergabung dalam Organisasi Perdagangan Luar Negeri Jepang (Japan External Trade Organization/JETRO) di Osaka, Kamis (27/6/2019).
Tujuan pertemuan tersebut antara lain untuk meyakinkan investor Jepang agar bersedia untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
“Saya ingin meyakinkan anda bahwa kami akan meningkatkan posisi Indonesia dalam rantai pemasok global dengan memberikan insentif pada produksi barang-barang yang memiliki nilai tambah,” ujar dia.
Hal ini, menurutnya, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menarik minat investor asing. Selain itu, dalam pertemuan ini juga ia mendapat banyak masukan dari pihak industri sehingga kebijakan yang dibuat dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
“Sebagai pembuat kebijakan, kami memiliki tanggung jawab untuk menyusun kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan bukan malah menghalangi,” ujar dia.
Ia menjelaskan, dalam pertemuan ini juga ia membahas soal progran pembangunan yang dilakukan pemerintah RI ke depan. Indonesia kini sedang memprioritaskan pembangunan infrastruktur utama seperti jalan tol, pembangkit tenaga listrik, pelabuhan dan rel kereta api.
“Infrastruktur adalah kunci khususnya dalam sektor transportasi dan kelistrikan sehingga kami dengan sangat cermat sedang mengkaji kebijakan-kebijakan yang berpotensi menghambat pembangunan infrastruktur utama tersebut,” kata dia.
Namun, meski menjadi program pembangunan utama ia mengatakan dalam waktu yang sama pemerintah sedang berupaya keras untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia.
“Di tahun 2019 dan tahun-tahun berikutnya, APBN difokuskan pada pengembangan kualitas SDM melalui peningkatan akses, distribusi dan peningkatan kualitas pendidikan,” kata dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Agung DH