tirto.id - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono mengakui bahwa TNI AD telah memesan delapan unit helikopter Apache dari pabrikan di Amerika Serikat dengan nilai kontrak mencapai 295,8 juta dollar AS. Namun Mulyono menyampaikan pesanan itu belum tentu datang tahun ini.
Mulyono mengakui proses pengadaan Apache masih terus dilakukan. Komunikasi dengan pabrikan dilakukan intensif agar helikopter tersebut segera tiba di Tanah Air.
"Kita harus tahu, pengadaan itu sekarang kontrak tidak bisa langsung datang. Melalui proses panjang," ujarnya.
Mulyono berharap helikopter Apache buatan Amerika Serikat tersebut dapat ditampilkan saat HUT TNI pada 5 Oktober 2017.
"Saya harap pada 5 Oktober secara fisik minimal bisa didatangkan dulu agar rakyat Indonesia yakin dan tahu itu menjadi program dari Angkatan Darat yang nantinya harus dibeli," ujar KSAD, di sela-sela Pembukaan Rapat Pimpinan TNI AD 2017 di Mabes AD, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2017).
Dalam rapat, ujar Mulyono, TNI AD juga berencana melakukan pengadaan alutsista yang sudah tua. Salah satunya dengan berencana membeli tank Pandur.
"Seperti contoh tank Pandur. Itu yang menjadi juga program yang kita bahas, karena ke depan juga akan menjadi pengganti alutsista kita yang sudah tua usianya," ujarnya.
Apache diketahui termasuk helicopter paling diminati oleh berbagai negara. Mesir, Yunani, Israel, Jepang, Kuwait, Belanda, Arab Saudi, Singapura, Turki, Uni Emirat, dan Inggris menggunakan helikopter ini.
India juga telah menandatangani kesepakatan dengan AS untuk membeli 22 helikopter Apache, demikian IBTimes.