tirto.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin memastikan Jokowi sudah siap untuk membahas apapun permasalahan yang keluar dalam debat. Namun, perdebatan mengenai ISIS tidsk dibahas karena perkembangan isu tidak mengarah ke sana.
Sekitar 50 WNI menjadi simpatisan ISIS dan mengancam keselamatan negara. Langkah Indonesia terkait WNI yang terjebak bersama ISIS di Suriah juga masih belum jelas.
Wakil Ketua TKN Arsul Sani menilai, masalah itu akan dijawab jika memang diajukan.
"Pertanyaan memang tak menyangkut ke situ kok. Isu berkembang itu kan tergantung pertanyaannya," kata Arsul di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
Arsul yakin Jokowi tak akan menghindar terkait topik tersebut. Dia merasa tak ada topik yang menjadi kelemahan Jokowi.
"Kalau itu ditanyakan ya dijawab dong," ucapnya lagi.
Debat Keempat Pilpres 2019 tak banyak membahas masalah hubungan luar negeri atau ideologi yang terlalu substansial.
Untuk masakah ideologi, keduanya menawarkan solusi pengajaran pemahaman Pancasila sejak dini. Hal itu dianggap bisa memperkuat ideologi masyarakat.
Jokowi menganggap menumbuhkan nilai-nilai Pancasila perlu dilakukan sejak dini melalui pendidikan PAUD, TK, SD, SMA, SMK, hingga perguruan tinggi. Yang paling penting kata Jokowi Pancasila harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Anak-anak harus diberitahu toleransi karena kita ini memiliki 714 suku. Anak-anak juga harus diberitahu bagaimana berkawan dengan saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air yang memiliki lebih dari 1.100 bahasa. Anak-anak juga harus diberitahu bagaimana bertoleransi karena kita ini berbeda-beda agama," katanya.
Sementara Prabowo Subianto mengatakan nilai-nilai Pancasila harus dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. Menurut Prabowo, langkah itu lebih efektif dibandingkan dengan cara indoktrinasi nilai-nilai Pancasila.
“Harus memasukan Pancasila ke dalam pendidikan dari kecil, dari awal dari usia TK, SD, SMP dan SMA,” kata Prabowo.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dipna Videlia Putsanra