tirto.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menilai tak ada yang salah dengan Jokowi yang tak menjawab tudingan Prabowo Subianto saat Debat Keempat Pilpres 2019.
Prabowo menyebut masih banyak jual beli jabatan dalam pemerintahan. TKN menganggap hal ini bisa berbalik kepada Prabowo dan justru membuat suasana debat semakin panas.
Wakil Ketua TKN Arsul Sani menganggap tindakan Jokowi adalah demi menjaga suhu Debat Pilpres yang semakin memanas. Jika hal itu ditanggapi, maka tak akan ada habisnya.
"Saya kira begini, semangat debat malam ini itu sebenernya untuk mendinginkan suhu kontestasi pilpres ini," kata Arsul di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
Dia memandang, bukan hanya Jokowi, Prabowo pun tak banyak melakukan serangan. Namun bungkamnya Jokowi terhadap tuduhan itu, menurut Arsul, bukan sebagai bentuk mengakui tuduhan tersebut. Jika disanggah, Arsul menilai kubu Prabowo juga bisa terkena.
"Itu kan baru tuduhan, kalau disanggah kan tidak bisa dijawab dengan ini [debat]. Kalau tuduhan ini dibalas pasti kan dengan yang lain dengan yang terkait dengan Pak Prabowo, sehingga tensinya terus [naik]," kata Arsul lagi.
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyinggung kasus jual beli jabatan di kementerian era Joko Widodo. Bahkan, kata Prabowo, kasus itu terjadi di 90 persen kementerian.
“Saya baca bahwa ternyata pemerintah sendiri memperkirakan jual beli jabatan itu 90 persen kementerian. [Pejabat] bapak sendiri yang bicara ini,” kata Prabowo dalam debat.
Prabowo mengaku khawatir bahwa kasus ini akan membuat banyak masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap elit dan pemerintah. “Ada suatu distrust, kehilangan kepercayaan pada elite dan pejabat,” ungkap Prabowo.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dipna Videlia Putsanra