Menuju konten utama
Pilkada Serentak 2018

Tito: Polri Netral, Kalau Foto Sama Paslon Berarti Tidak Sengaja

"Bahkan selfie tidak boleh. Kalau seandainya tidak tahu, ya [berarti] tidak sengaja," katanya.

Tito: Polri Netral, Kalau Foto Sama Paslon Berarti Tidak Sengaja
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberikan konferensi pers akhir tahun di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/12/2017). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjamin Polri akan bersikap netral pada gelaran Pilkada 2018. Namun, apabila terdapat anggota yang berfoto bersama dengan pasangan calon kepala daerah 2018, ia menilai polisi itu pasti tidak tahu atau tidak sengaja mengambil foto bersama.

Hal ini ditegaskan Tito saat rapat dengar pendapat di Komisi III DPR RI hari Rabu (14/3/2018). Menurut mantan Kapolda Papua ini, kenetralan Polri dalam Pilkada 2018 sudah diatur dalam beberapa kali telegram rahasia yang disebarkan kepada seluruh anggota Polri.

"Di mana dalam telegram tersebut Kapolri sudah memerintahkan jajaran untuk bersikap netral dan tidak mendukung paslon manapun. Bahkan selfie tidak boleh. Kalau seandainya tidak tahu, ya [berarti] tidak sengaja," katanya.

Tito menyampaikan hal tersebut lantaran ia pernah mengalami hal serupa. Dalam sebuah acara, Tito mengaku diajak berfoto oleh seseorang yang tidak ia kenal. Kemudian foto itu tersebar di media sosial, dan belakangan diketahui yang bersangkutan adalah pasangan calon.

"Mungkin dianggapnya saya mendukung, padahal saya tidak ngerti. Padahal itu foto di tempat publik. Jadi mohon dimaklumi kami posisi Polri netral," tegasnya.

Tito mengklaim bahwa Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga sepemahaman untuk menjaga netralitas TNI.

Tito berjanji akan mengunjungi wilayah yang melaksanakan Pilkada 2018 untuk menyampaikan poin netralitas dan soliditas Polri pada minggu depan.

"Kami (TNI-Polri) sepakati untuk datang, terutama di daerah yang terdapat calon dengan latar belakang purnawirawan Polri dan TNI. Di antaranya Sumatera Utara, Riau, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Maluku, yang mana di situ ada anggota Polri dan TNI menjadi calon. Kami akan datang, mengumpulkan jajaran, kemudian kami sampaikan di antaranya penekanan netralitas ini," tegasnya.

Setidaknya ada lebih dari tiga mantan anggota TNI-Polri yang menjadi calon kepala daerah dalam Pilkada 2018. Di antaranya adalah Irjen Anton Charliyan dan Mayjen Tubagus Hasanuddin di Jawa Barat, Irjen Murad Ismail di Maluku, Irjen Safaruddin di Kalimantan Timur, dan mantan Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi di Sumatera Utara.

Baca juga artikel terkait PILKADA SERENTAK 2018 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yulaika Ramadhani