Menuju konten utama

Tito Ancam Pecat Kapolda Jika Tak Mampu Atasi Begal Jelang Natal

Tito mengaku sudah memerintahkan jajarannya untuk melakukan operasi pencegahan begal selama 3 minggu belakangan.

Tito Ancam Pecat Kapolda Jika Tak Mampu Atasi Begal Jelang Natal
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberikan penjelasan di sela-sela kunjungan di Polda Maluku, Ambon, Maluku, Senin (13/11/2017). ANTARA FOTO/Izaac Mulyawan

tirto.id - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan begal masih menjadi masalah yang sering terjadi menjelang libur hari raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Untuk mencegah hal itu, Tito mengimbau kepada seluruh Kapolda dan Kapolres di seluruh Indonesia untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat.

Jika tidak mendengar imbauan itu, maka Tito mengancam akan mencopot jabatan Kapolda dan Kapolres setempat. Menurutnya, daerah Lampung dan Sumatera Selatan (Sumsel) seringkali menjadi target aksi pembegalan di hari raya. Ia meminta kepada Kapolda Lampung Irjen Pol Suroso Hadi Siswoyo dan Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Jangan sampai masyarakat Jakarta pas sampai Lampung atau Sumsel jadi masuk ke mulut harimau begal," kata Tito dalam apel serentak seluruh Indonesia untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru, pada Kamis (21/12/2017).

Namun, Tito mengaku sudah memerintahkan jajarannya untuk melakukan operasi pencegahan begal selama 3 minggu belakangan. Dari hasil operasi tersebut, kata Tito, banyak pelaku yang ditindak secara hukum pidana, tapi ada pula yang ditembak mati.

"Saya udah ancam Polda, Polres. Kalau nanti ada begal atau aksi sejenis, saya copot Kapolda dan Kapolresnya," ancamnya.

Meski begitu, Tito menyatakan ada beberapa hal yang memang sulit untuk dimonitor, yakni terkait aksi secara rahasia atau sendirian. Untuk itu, Tito meminta masyarakat untuk mengadukan jika menemui indikasi pelanggaran hukum selama hari raya Natal dan Tahun Baru.

Tito menambahkan, daerah rawan yang masih harus diawasi adalah jalur pantai utara Jawa atau Pantura sebagai penghubung utama. Untuk mengawasi itu, Tito akan menurunkan 100 ribu personil Polri dan 85 ribu personil TNI yang siap membantu pengamanan.

Waspadai Ancaman Teroris Jelang Natal

Sebelumnya, Tito Karnavian menyatakan hingga saat ini Polri belum mendeteksi ancaman teror yang mungkin terjadi saat perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Meskipun demikian, Tito menegaskan Polri tetap mewaspadai potensi teror dan melakukan pengamanan ketat.

"Sampai hari ini belum ada informasi rencana aksi serangan Natal dan tahun baru. Ini tolong digarisbawahi. Belum ada, tapi kita melakukan preventif strike yang kita anggap potensial dan dia ada kasusnya," kata Tito di Gedung Rupatama Mabes Polri pada Senin (18/12/2017).

Langkah pencegahan terbaru ialah penangkapan 20 terduga teroris dalam beberapa bulan belakangan. Menurut Tito, 5 di antara terduga teroris itu ditangkap di Serawak dan Semenanjung Malaysia. Salah satunya, merupakan pelaku yang terlibat kasus bom panci di Bandung beberapa tahun silam.

Meskipun demikian, Tito menegaskan ancaman aksi terorisme tetap menjadi perhatian utama Mabes Polri dalam kegiatan pengamanan pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru mendatang. Menurut dia, penjagaan polisi tetap befokus untuk mengamankan gereja-gereja saat perayaan Natal.

Baca juga artikel terkait NATAL 2017 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto