Menuju konten utama

Tips Menjadi Dropshipper Saat Karantina Mandiri

Seorang dropshipper tak menyimpan barang, melainkan barang yang dipesan pembeli langsung dikirim oleh produsen.

Tips Menjadi Dropshipper Saat Karantina Mandiri
Ilustrasi Dropship. foto/istockphoto

tirto.id - Di tengah pendemi virus Corona seperti sekarang, hampir semua orang diharuskan bekerja dari rumah. Hal itu dilakukan demi mencegah semakin meluasnya penyebaran virus.

Bagi Anda yang tak memiliki kegiatan atau membutuhkan tambahan dana tapi tetap harus di rumah untuk melakukan karantina mandiri, salah satu opsi pekerjaan yang mungkin bisa Anda pilih adalah menjadi dropshipper.

Apa Itu Dropshipper?

Dropship adalah teknik pemasaran online yang dilakukan dengan cara menjadi perantara supplier dan costumer (pembeli).

Jadi seorang dropshipper tak menyimpan barang, melainkan barang yang dipesan pembeli langsung dikirim oleh produsen.

Cara menjadi dropshipper yang sukses

Forbes memberikan beberapa tips menjadi dropshipper yang sukses, berikut caranya:

1. Pilih barang khusus

Jika Anda mencoba menjual berbagai macam produk, maka situs dropshipping Anda ada di mana-mana dan, Anda harus memikirkan beberapa audiens target yang berbeda.

Jadi, alih-alih menjual berbagai macam barang, tetaplah pada produk barang tertentu. Pilihlah pasar Anda seperti produk hewan peliharaan atau furnitur, misalnya.

Hal ini akan membantu Anda tetap fokus dan membuatnya lebih mudah untuk memasarkan bisnis Anda.

Ketika memilih produk untuk situs dropshipping Anda, penting untuk melihat sejumlah faktor, termasuk:

- Profitabilitas

Pilih produk yang menguntungkan, tentu saja. Semakin tinggi harga produk Anda, semakin baik margin keuntungan Anda.

- Biaya pengiriman rendah

Temukan sesuatu yang tidak mahal untuk dikirim. Biaya pengiriman yang tinggi dapat menakuti calon pelanggan.

- Daya tahan

Pilih produk yang memiliki daya tahan, bukan mengikuti tren karena itu akan membuat konsumen tidak akan bertahan lama.

- Ketersediaan lokal

Pilih produk yang tidak tersedia secara lokal. Dengan cara itu, konsumen akan lebih cenderung membeli dari Anda.

- Jangan memilih produk hanya karena Anda pikir itu akan menguntungkan. Pilih produk yang Anda sukai.

Ketika Anda menyukai jenis produk yang Anda jual, itu dapat membangun hubungan yang baik dengan audiens Anda dan membuat mereka lebih mungkin untuk membeli dari Anda.

2. Temukan pemasok yang tepat.

Keberhasilan bisnis dropshipping Anda bergantung pada kualitas produk yang ditawarkan oleh pemasok.

Jika pemasok yang Anda pilih menyediakan produk-produk berkualitas rendah atau tidak dapat mengirimkan barang yang dikemas dengan tepat waktu, itu dapat merusak reputasi dan kredibilitas bisnis Anda.

Jadi, penting untuk meluangkan waktu Anda dalam menemukan pemasok yang tepat.

Luangkan waktu untuk meneliti pemasok dan melihat faktor-faktor seperti bagaimana pengembalian ditangani, waktu pengiriman, biaya, seberapa sering mereka memperbarui persediaan mereka, dan sebagainya.

3. Optimalkan situs e-commerce Anda.

Untuk membuat bisnis dropshipping yang sukses, Anda perlu mengarahkan lalu lintas ke situs web Anda.

Pengguna harus dapat diyakinkan dengan melihat stius yang Anda miliki. Ada sejumlah langkah yang harus Anda ambil untuk mengoptimalkan situs web e-commerce Anda untuk lalu lintas dan penjualan maksimum, termasuk:

- Mengoptimalkan SEO

Pastikan situs SEO Anda untuk meningkatkan hasil pencarian pembeli.

- Membuat konten berharga

Buat posting blog yang bermanfaat untuk mengarahkan lalu lintas ke situs Anda dan mempromosikan produk Anda.

- Membuat halaman FAQ

Tambahkan halaman FAQ di situs web Anda untuk mengurangi kekhawatiran konsumen dan mempercepat proses pembelian.

- Automating workflow

Pilih platform e-commerce yang menawarkan integrasi dengan layanan pemasaran email dan alat penjadwalan media sosial sehingga Anda dapat mengotomatiskan proses dan fokus pada tugas yang lebih penting.

- Menggunakan exit-intent popups

Gunakan exit-intent popups di situs Anda untuk mengurangi pengabaian keranjang belanja dan membantu Anda mengembangkan daftar email Anda.

- Menambahkan trust badges

Tambahkan trust badges ke situs web Anda untuk membuat pembeli online merasa lebih aman saat membeli dari Anda.

- Menawarkan beberapa opsi pembayaran

Menyediakan beberapa opsi pembayaran di situs Anda sehingga Anda tidak ketinggalan penjualan apa pun.

Situs web e-commerce Anda perlu memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan dan aman kepada pengguna jika Anda ingin meningkatkan penjualan dan menumbuhkan perusahaan Anda.

4. Memberikan layanan pelanggan yang luar biasa.

Layanan pelanggan yang luar biasa adalah kunci untuk menumbuhkan bisnis yang sukses dalam bentuk apa pun.

Pelanggan tidak hanya membayar barang, mereka membayar untuk pengalaman belanja online yang nyaman dan menyenangkan.

Pengalaman yang menyenangkan adalah apa yang akan mengubah pembeli online menjadi pelanggan tetap untuk bisnis Anda. Jadi, pastikan Anda memberikan layanan pelanggan terbaik kepada pelanggan Anda.

Beda Dropshipper dan reseller

Dropshipper berbeda dengan reseller. Para penjual reseller harus menyimpan atau memiliki stok barang dari produsen.

Jadi, reseller menjual dan mengurus pengiriman sendiri ke pembeli. Namun Grab menjelaskan perbedaaan antara dropship dan reseller tidak hanya terletak pada bagian stok barang saja. Beberapa perbedaan lainnya antara lain:

1. Modal

Resseler harus memiliki modal yang cukup besar karena harus menyimpan barang. Hal ini tentu berbeda dengan dropshipper yang hanya megeluarkan biaya kuota internet dan keperluan desain media sosial lainnya yang biayanya cukup murah.

2. Keuntungan

Perbedaan yang terlihat antara dropship dengan reseller yaitu pada segi keuntungan yang didapatkan. Untuk pihak reseller tentunya akan mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pihak dropshipper. Penyebabnya karena reseller tentunya akan menjual barang dengan harga yang lebih kompetitif.

3. Strategi pemasaran

Reseller menawarkan produk dan barang yang dijualnya secara langsung kepada konsumen atau pembeli.

Hal ini dikarenakan untuk pihak reseller memiliki stok barang yang jauh lebih besar. Sementara dropshipper melakukan pemasaran melalui media sosial.

4. Risiko

Resiko reseller jauh lebih besar, karena jika barangnya tidak laku maka ia mengalami kerugian yang cukup besar.

Hal ini berbeda dengan tingkat risiko menjadi dropshipper, yang tidak akan mengalami kerugian selain harga pulsa yang dibeli.

5. Pekerjaan

Reseller harus melakukan pembelian barang-barang atau produk yang akan ditawarkannya, lalu jika ada pembeli, ia akan melakukan packing barang dan melakukan pengiriman sesuai alamat pembelinya secara mandiri.

Sementara dropshipper hanya bekerja menjadi pemasar dan perantara. Selebihnya pekerjaan pengiriman akan dilakukan produsen barang.

Baca juga artikel terkait DROPSHIPPER atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Bisnis
Kontributor: Febriansyah
Penulis: Febriansyah
Editor: Nur Hidayah Perwitasari