Menuju konten utama

Tips Mengatur Pola Makan Saat Puasa Ramadhan Menurut Dokter

Tips mengatur pola makan yang benar saat puasa Ramadhan di antaranya jangan lewatkan sahur hingga kurangi asupan gula dan garam.

Tips Mengatur Pola Makan Saat Puasa Ramadhan Menurut Dokter
Ilustrasi Puasa. foto/istockphoto

tirto.id - Dokter Spesialis Gizi Klinis, dr. Marya Haryono, menyarankan untuk umat muslim agar tetap mengatur pola makan selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan 2023.

Dilansir dari Antara, Marya mengatakan bahwa kita seharusnya mendapatkan benefit kesehatan yang jauh lebih besar dari menjalankan puasa Ramadhan. Banyak riset yang menunjukkan bahwa kegiatan ibadah memiliki keuntungan yang baik untuk kesehatan.

Namun sayangnya di Indonesia masih ada kebiasaan-kebiasaan yang justru merusak keuntungan berpuasa tersebut, seperti makanan-makanan yang kurang baik bagi kesehatan dan sering kali justru muncul di saat Ramadhan.

Marya menambahkan akan pentingnya membatasi asupan gula, garam, dan lemak di bulan puasa. Hal ini dikarenakan asupan nutrisi dalam tubuh saat bulan puasa tidak berbeda dengan bulan di luar bulan puasa.

Makanan yang sebaiknya dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gula dalam tubuh adalah dari karbohidrat kompleks seperti nasi, umbi-umbian, atau jagung.

Tips Mengatur Pola Makan Saat Puasa

Dilansir dari laman Health Xchange, melakukan ibadah puasa bisa menjadi menyehatkan jika makanan yang dikonsumsi adalah makanan yang sehat dan dikonsumsi dalam kuantitas yang tepat. Berikut ini adalah tips untuk mengatur pola makan saat berpuasa di bulan Ramadhan.

1. Jangan lewatkan sahur

Waktu sahur merupakan periode yang krusial saat berpuasa di bulan Ramadhan. Dengan makan di waktu sahur, Anda bisa mempersiapkan energi untuk menjalani kegiatan sehari-hari selagi berpuasa.

Sebaliknya, melewatkan sahur bisa menyebabkan Anda kekurangan energi dan berpotensi mengalami dehidrasi berat sebelum waktunya berbuka puasa. Selain itu, dengan tidak melakukan sahur, biasanya akan menyebabkan Anda mengonsumsi makanan lebih banyak ketika berbuka puasa, hal ini bisa menyebabkan naiknya berat badan.

2. Jangan berbuka puasa terlalu banyak

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, kuantitas makanan yang dimakan saat berbuka puasa juga berpengaruh pada kesehatan, terutama pada berat badan. Oleh karena itu, pastikan untuk membatasi jumlah makanan yang dikonsumsi ketika berbuka puasa.

Selain kuantitas, perhatikan juga jenis makanan yang dikonsumsi dengan menghindari makanan tinggi kadar lemak dan gula.

3. Hindari mengonsumsi gorengan serta makanan tinggi garam dan gula

Di Indonesia sangat umum bagi orang-orang untuk membeli atau memakan gorengan di bulan puasa untuk berbuka. Namun, mengonsumsi gorengan atau makanan tinggi kadar gula dan garam malah akan menyulitkan Anda ketika berpuasa di esok hari.

Gula dan garam yang dikonsumsi berlebihan akan menyebabkan kelelahan lebih cepat keesokan harinya. Konsumsi kadar garam yang tinggi juga akan menyebabkan Anda mengalami dehidrasi lebih cepat dari normal.

4. Cukupi kebutuhan air

Ketika berpuasa, orang-orang hanya bisa minum di waktu berbuka puasa hingga sahur. Sementara itu, tubuh manusia membutuhkan kadar air yang cukup tiap harinya untuk menghindari dehidrasi.

Setidaknya tubuh manusia perlu asupan air sebanyak 8 gelas setiap harinya. Oleh karena itu, kebutuhan delapan gelas air ini bisa dicukupi ketika berbuka puasa dan sahur. Selain itu, kurangi juga minuman-minuman seperti kopi, teh, dan soda.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari