tirto.id - Homeschooling merupakan model pendidikan di mana keluarga memilih bertanggungjawab atas pendidikan anaknya dan rumah menjadi basis pelaksanaan proses belajar mengajar.
Dikutip dari laman Perkumpulan Homeschooler Indonesia, homeschooling merupakan sebutan untuk jenis proses belajar. Homeschooling artinya “sekolah berbasis keluarga” atau biasa disebut dengan home education yang artinya “pendidikan berbasis keluarga.” Praktisi homeschooling disebut sebagai homeschooler.
Homeschooling sendiri dijamin legalitasnya dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), yang teknisnya diatur dalam Permendikbud Nomor 129 Tahun 2014 tentang Sekolahrumah.
Homeschooling termasuk dalam jalur pendidikan informal (pendidikan oleh keluarga dan lingkungan). Dalam pelaksanaannya, selain dilakukan secara mandiri, mayoritas orang tua memilih melakukan homeschooling dengan mengombinasikan bersama lembaga atau yayasan yang menyediakan pendidikan homeschooling.
Namun, orang tua harus berhati-hati dalam memilih yayasan atau lembaga yang menyelenggarakan homeschooling. Orang tua juga harus memperhatikan beberapa hal supaya anak benar-benar mendapatkan pendidikan yang layak.
Tips Memilih Homeschooling untuk Anak
Seperti yang dilansir dari portal berita Antaranews, Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Wilayah II Jakarta Utara, Mulyadi mengatakan terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan orang tua sebelum memilih penyelenggara homeschooling, di antaranya:
- Administrasi lembaga harus memiliki landasan hukum atau payung hukum yang terdaftar di Kemenkumham dan harus mempunyai Nomor Pokok Sekolah Nasional, yang artinya terdaftar di dinas pendidikan.
- Lembaga harus memiliki kurikulum yang jelas sehingga anak memiliki program yang jelas dalam belajar.
- Lembaga homeschooling harus mempunyai guru yang bersertifikat dan berkompeten. Hal ini berarti guru harus memiliki kemampuan untuk mengajar.
Sementara itu, menurut laman Digy Homeschooling, sebelum memutuskan untuk memilih homeschooling sebagai alternatif pendidikan anak, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Tentukan visi dan misi sekolah, apakah sejalan dengan visi dan misi keluarga atau tidak. Hal ini dikarenakan homeschooling melibatkan anggota keluarga sebagai tanggung jawab, sehingga harus dipertimbangkan dengan matang.
- Lihatlah potensi anak supaya orang tua dapat mendukung potensi yang dimilikinya. Diskusi dengan anak merupakan salah satu cara untuk melihat potensi anak.
- Gunakan metode belajar yang tepat. Bagi orang tua yang memutuskan untuk mengajar mandiri di rumah, dengan sepenuhnya tanggungjawab orang tua sebagai pengajar, atau menyalurkan anak pada komunitas belajar tertentu atau lembaga yang tersedia.
- Mempersiapkan biaya. Homeschooling memerlukan biaya yang berbeda dengan sekolah formal lainnya, sesuai dengan tipe metode belajar yang dipilih.
Syarat Homeschooling dan Menerapkan Pendidikan di Rumah
Terdapat dua persyaratan yang perlu dipenuhi untuk memulai menerapkan homeschooling pada anak. Seperti yang dilansir dari laman Homeschooling Pena, berikut kedua persyaratan tersebut:
1. Hukum Negara Tempat Tinggal
Perhatikan persyaratan hukum di negara tempat anda tinggal. Orang tua wajib memperhatikan persyaratan hukum di tempat mereka tinggal secara jelas. Bahkan, beberapa daerah di suatu negara juga memiliki persyaratan khusus dalam pelaksanaan homeschooling, bila perlu orang tua bisa berkonsultasi kepada konsultan homeschooling.
2. Melengkapi Kebutuhan Pendidikan Anak
Siapkan peralatan yang akan digunakan oleh anak sebelum melakukan homeschooling. Peralatan tersebut berupa buku pelajaran yang sesuai kurikulum yang dipilih, alat tulis, perangkat elektronik, dan koleksi perlengkapan sekolah lainnya.
Penulis: Yunita Dewi
Editor: Yonada Nancy