Menuju konten utama
Periksa Data

Tinggalkan Bus, Pemudik Pakai Kendaraan Pribadi dan Pesawat

Pergeseran moda transportasi yang dipakai pemudik tak bisa dihindari

Tinggalkan Bus, Pemudik Pakai Kendaraan Pribadi dan Pesawat

tirto.id - Lebaran menjadi perayaan yang begitu dinantikan oleh umat muslim di Indonesia. Momentum ini dimanfaatkan untuk bersilaturahmi mulai dari keluarga hingga teman sepermainan. Salah satu tradisi yang erat dengan lebaran adalah mudik –atau pulang ke kampung halaman. Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan umum musim lebaran 2017 secara nasional akan mencapai 19,04 juta orang, atau mengalami kenaikan sebesar 4,85 persen dari jumlah pemudik tahun 2016 berjumlah 18,16 juta orang.

Berdasarkan data jumlah penumpang kendaraan umum yang menggunakan angkutan jalan, penyeberangan, udara, laut dan kereta api, sejak 2013 hingga 2016 menunjukkan tren yang meningkat. Pada 2013, tercatat jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan umum sejak H-7 sampai H+7 sebesar 16,74 juta jiwa dan meningkat mencapai 18,16 juta jiwa di 2016. Kemenhub memprediksi pada 2017, jumlahnya akan mencapai 19,04 juta jiwa.

Infografik Periksa Data Jumlah Pemudik 2017

Berdasarkan moda yang ditumpangi, sejak 2013, penggunaan angkutan jalan terlihat semakin menurun. Penurunan angka penumpang tersebut terjadi karena perpindahan penumpang ke moda transportasi lain, khususnya ke angkutan udara. Pada 2013, jumlah pemudik yang menggunakan bus sebanyak 5,54 juta pemudik. Jumlah ini menurun hingga mencapai 4,42 juta pemudik pada 2016. Pada 2017, diprediksi jumlah pemudik yang menggunakan bus hanya 4,32 juta jiwa.

Infografik Periksa Data Jumlah Pemudik 2017

Di sisi lain, jumlah pemudik yang menggunakan angkutan udara menunjukkan tren yang meningkat setiap tahunnya. Pada 2013, tercatat jumlah pemudik yang menggunakan angkutan udara sebesar 3,68 juta dan meningkat menjadi 4,92 juta jiwa pada 2016. Pada musim mudik 2017 ini, jumlah pemudik yang menggunakan angkutan udara diprediksi mencapai 5,40 juta jiwa atau setara dengan 28,36 persen dari total keseluruhan pemudik yang menggunakan kendaraan umum.

Infografik Periksa Data Jumlah Pemudik 2017

Tak hanya angkutan udara, jumlah pengguna kendaraan pribadi untuk mudik pun menunjukkan tren yang meningkat. Pada 2013, jumlah mobil pribadi yang digunakan untuk mudik sebanyak 1,51 juta kendaraan. Jumlahnya meningkat menjadi 3,06 juta kendaraan pada 2016, naik sebesar 28,93 persen dari 2015. Diprediksi, pada 2017, jumlah mobil pribadi yang digunakan untuk mudik mencapai 3,48 juta kendaraan.

Infografik Periksa Data Jumlah Pemudik 2017

Meningkatnya jumlah pemudik menggunakan mobil ini berkaitan erat dengan penjualan mobil, khususnya LCGC, yang juga tumbuh positif. Berdasarkan data Gaikindo, pertumbuhan penjualan mobil untuk seluruh tipe pada 2016 sebesar 4,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk tipe mobil LCGC sendiri mencatatkan pertumbuhan penjualan 38,3 persen pada 2016 dibandingkan tahun sebelumnya.

Menariknya, dibandingkan dengan mobil, jumlah motor yang digunakan untuk mudik mengalami pertumbuhan yang lebih besar. Pada 2015, jumlah motor untuk mudik tercatat berjumlah 3,76 juta dan meningkat 36,62 persen menjadi 5,14 juta pada 2016. Pada 2017, jumlahnya diprediksi akan mencapai 6,07 juta kendaraan atau meningkat sebesar 18,18 persen dari tahun sebelumnya. Tingginya penggunaan motor oleh pemudik tak lepas dari fleksibilitas kendaraan ini dalam menerobos kemacetan.

Infografik Periksa Data Jumlah Pemudik 2017

Bagi masyarakat Indonesia, mudik merupakan tradisi tahunan yang dinanti. Meskipun musim mudik selalu terjadi setiap tahunnya, namun infrastruktur penunjang pergerakan masal masyarakat ini tak pernah mencapai titik optimum. Dampaknya, kemacetan yang akan selalu terjadi setiap musim mudik. Hal ini disebabkan karena kapasitas jalan yang tidak sebanding dengan laju peningkatan jumlah kendaraan. Pembangunan infrastruktur jalan, khususnya jalan bebas hambatan, dapat menjadi salah satu solusi jangka panjang pemerintah untuk mengatasi permasalahan mudik. Namun, melihat data peningkatan kendaraan pribadi untuk mudik menjadi indikasi bahwa kendaraan umum belum cukup nyaman dan memberikan jaminan keselamatan bagi pemudik, maka langkah jangka pendek-menengah yang dapat diambil oleh pemerintah adalah perbaikan kendaraan umum.

Baca juga artikel terkait PERIKSA DATA atau tulisan lainnya dari Scholastica Gerintya

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Scholastica Gerintya
Penulis: Scholastica Gerintya
Editor: Suhendra