Menuju konten utama

Tim Panelis: Proses Seleksi Cawagub DKI Berlangsung Tertutup

Proses seleksi kandidat Cawagub DKI Jakarta oleh tim fit and proper test berlangsung secara tertutup.

Tim Panelis: Proses Seleksi Cawagub DKI Berlangsung Tertutup
Tim Uji Kepatutan dan Kelayakan atau "Fit and Proper Test" Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta saat menghadiri Rapat Koordinasi antara DPW PKS DKI Jakarta dengan DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, di Jakarta, Rabu (23/11/2019). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar.

tirto.id - Proses seleksi calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta, mulai dari pengusulan kandidat dari partai, pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) pada Minggu (27/1/2019), hingga focus group discussion (FGD) pada Minggu (3/2/2019), berlangsung secara tertutup. Wartawan dan publik tidak diperkenankan untuk hadir dalam proses tersebut.

"Kami terikat oleh etika sebagai panelis yang tidak diperkenankan membocorkan hasilnya kepada publik sampai semua proses selesai," kata Ubedillah Badrun, selaku salah satu tim panelis fit and proper, saat dihubungi oleh wartawan pada Kamis (7/2/2019).

Ketiga kandidat calon wakil gubernur yang sejauh ini terpilih dan telah melalui tes fit and proper dari Abdurrahman Suhaimi, Ahmad Syaikhu, dan Agung Yulianto. Mereka diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Dalam FGD, ketiga cawagub tersebut juga tidak diperkenankan untuk hadir.

"Saat FGD dengan pemangku kepentingan, kami tidak menghadirkan cawagub karena ingin murni tanpa semacam intervensi psikologis cawagub kepada para pemangku kepentingan tersebut. Jadi sengaja tidak dihadirkan," kata Ubedillah.

"Selain itu, kami ingin menggali indikator cawagub seperti apa yang diinginkan para pemangku kepentingan di Jakarta tersebut, sehingga para pemangku kepentingan lebih bebas memberikan pandangannya," tambahnya.

Ketua Umum DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo mengatakan itu bertujuan untuk mendengarkan masukan dari sejumlah pemangku kepentingan di ibu kota.

Mereka yang terlibat dalam diskusi bersama tim panelis di antaranya adalah Pengamat Kebijakan Publik Amir Hamzah, Ketua Dewan Kehormatan PWI Kamsul Hasan, Pengamat Tata Kota Yayat Supriyatna, dan Rakhmat dari Serikat Pedagang Pribumi Sejahtera.

“FGD ini diadakan untuk menindaklanjuti hasil fit and proper test yang sudah diadakan sepekan sebelumnya guna memberikan masukan dan rekomendasi untuk kebaikan DKI Jakarta,” kata Syakir melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto, Senin (4/2/2019).

Berdasarkan pertimbangan mereka pada fit and proper, serta FGD, mereka akan mengeluarkan dua nama dan diberikan pada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Mereka yang terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI akan menggantikan posisi Sandiaga Uno yang memang saat itu dipilih oleh rakyat secara terbuka.

Baca juga artikel terkait CAWAGUB DKI atau tulisan lainnya dari Fadiyah Alaidrus

tirto.id - Politik
Reporter: Fadiyah Alaidrus
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Maya Saputri