tirto.id - Pemerintah telah melakukan evaluasi pemberlakuan diskon harga tiket pesawat berbiaya murah atau low cost carrer (LCC).
Hasilnya, dari dua maskapai LCC, hanya Citilink yang tercatat sudah menyesuaikan sistemnya dan memberlakukan diskon pada hari dan jam tertentu. Namun, bagi Lion Air, realisasinya akan berlaku, Rabu (24/7/2019) mendatang.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono mengatakan, sejak diberlakukan pada 12 Juli 2019, Lion Air memang mengaku belum sanggup.
Menurut dia, Lion Air meminta tambahan waktu untuk menerapkan kebijakan ini, sehingga sempat mengajukan pemunduran pelaksanaannya.
"Citilink sudah ada update sistem reservasi tiket. Waktu itu Lion Air belum bisa menerapkan per 12 Juli 2019 jadi dia membutuhkan waktu baru 18 Juli 2019 bisa menerapkan kebijakan tiket yang diaplikasikan dalam sistem reservasi," ucap Susi dalam konferensi pers di Kemenko Perekonomian, Senin (22/7/2019).
Salah satu kendalanya adalah persoalan sistem reservasi yang harus dibuat khusus untuk mengakomodir diskon pada hari dan jam tertentu. Lalu maskapai juga wajib mengalokasikan 30 persen dari total kursinya bagi diskon 50 persen ini.
Susi juga mengatakan, Lion Air berjanji untuk menerapkan ini mulai Rabu (24/7/2019). Mereka, kata Susi, sudah diberi catatan untuk memperbaiki sistemnya.
"Lion juga ada kendala di sistem reservasinya dan kita petakan 2-3 hari ini. Lion sudah menyampaikan mereka akan terapkan ini per Rabu (24/7). Sudah ada catatan dari kami untuk memperbaiki sistemnya," kata Susi.
Selama pemberlakuan kebijakan ini, Susi mengakui pemerintah juga mendapati sulitnya melakukan reservasi tiket yang terkena diskon ini.
Usai evaluasi ini, ia mengatakan pemerintah berupaya untuk memastikan adanya transparansi kebijakan alokasi 30 persen kursi didiskon tetap berlaku.
"Ini masih ada yang perlu kami sempurnakan. Tadi sistem reservasi tidak bisa memberikan info. Begitu kami akses reservasi 2-3 minggu lagi kok udah gak dapat tarif murah. Saya gak tau betul-betul seat 30 persen terisi semua atau tidak," ucap Susi.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Zakki Amali