Menuju konten utama

Tiga Wilayah Batas RI-Malaysia di Kaltara Masih Bermasalah

Komandan Batalion Infanteri 521 Dadaha Yudha Letkol Inf Slamet Winarto menyatakan tiga wilayah perbatasan RI dengan Malaysia di Provinsi Kalimantan Utara  masih bermasalah dan belum terselesaikan hingga saat ini. Ketiga wilayah tersebut yaitu di Pulau Sebatik, Desa Kinokod, dan Sumatipal di Kecamatan Lumbis Ogong.

Tiga Wilayah Batas RI-Malaysia di Kaltara Masih Bermasalah
Prajurit TNI memeriksa patok batas saat berpatroli di wilayah perbatasan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Komandan Batalion Infanteri 521/Dadaha Yudha Letkol Inf Slamet Winarto menyatakan tiga wilayah perbatasan RI dengan Malaysia di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) masih bermasalah dan belum terselesaikan hingga saat ini. Ketiga wilayah tersebut yaitu di Pulau Sebatik, Desa Kinokod, dan Sumatipal di Kecamatan Lumbis Ogong.

"Kami dari prajurit Yonif 521/Dadaha Yudha hanya diberikan tanggung jawab menjaga wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kabupaten Nunukan tanpa melakukan tindakan di luar kewenangan yang telah diinstruksikan pimpinan," ujar Letkol Slamet di Pelabuhan Pangkalan TNI AL Kabupaten Nunukan, Rabu (30/3/2016).

Untuk diketahui, di wilayah perbatasan RI-Malaysia di Pulau Sebatik ditemukan sejumlah patok perbatasan yang memasuki wilayah Indonesia diperkirakan mencapai 84 hektare, sedangkan patok perbatasan di Desa Kionokod dan Sumantipal di Kecamatan Lumbis Ogong sejumlah patok ditemukan berada di wilayah Malaysia.

Berkaitan kondisi patok perbatasan yang mengalami kerusakan seperti miring, patah dan berpindah tempat disebabkan kondisi alam maupun diperkirakan ulah manusia, telah dilakukan perbaikan sesuai dengan koordinat yang sebenarnya.

Sementara itu, data Defence Media Center (DMC) Kementerian Pertahanan seperti dikutip dari dmc.kemhan.go.id, menyebutkan perbatasan RI-Malaysia yang berada di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Mahakam Hulu-Kaltim, Malinau dan Nunukan – Kaltara) panjangnya mencapai sekitar 1038 km.

DMC melaporkan, pemerintah pusat terus memberikan perhatian dengan menambah pos perbatasan dan memoderinisasi patok perbatasan serta penggunaan Drone guna meningkatkan pengamanan yang akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat sekitar perbatasan.

Sebelumnya, DMC menyebut, Menteri Pertahanan,Ryamizard Ryacudu, Kamis (6/5/2015) telah melakukan pembangunan Pos Lintas Perbatasan RI–Malaysia di wilayah Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara berjumlah 50 pos.

Baca juga artikel terkait BATALION INFANTERI 521DADAHA YUDHA atau tulisan lainnya

Reporter: Agung DH