Menuju konten utama

Tiga Alasan Boy Sadikin Pilih Keluar dari PDIP

Boy Sadikin memilih mengundurkan diri dari PDIP setelah Ketua UMUM PDIP Megawati Soekarnoputri memutuskan mengusung Ahok-Djarot.

Tiga Alasan Boy Sadikin Pilih Keluar dari PDIP
boy sadikin. [Foto/antaranews]

tirto.id - Kader PDIP Boy Sadikin memilih mengundurkan diri dari PDIP setelah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memutuskan mengusung Ahok-Djarot dalam Pilgub Jakarta mendatang. Boy telah mengirimkan surat pengunduran dirinya kepada Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 21 September 2016.

"Saya tidak suka sama Ahok bukan karena SARA, karena Ahok etnis Tionghoa dan Kristen, tapi karena kepribadiannya yang suka memarahi PNS seakan paling benar. Pembuat SARA itu Ahok sendiri," kata Boy Sadikin kepada Antara, Kamis (22/9/2016).

Sementara dalam keterangan tertulis yang diterima tirto.id, Kamis,anak dari mantan Gubernur DKI Ali Sadikin itu menyampaikan ada tiga alasan pengunduran dirinya:

Pertama, karena aspirasinya tentang gubernur DKI berbeda dengan keputusan Ketua Umum DPP PDIP.

Kedua, karena berpendapat perbedaan akan berakibat negatif pada keutuhan dan soliditas PDIP dalam menghadapi Pemilihan Umum Kepala Daerah di DKI Jakarta 2017.

ketiga, "Saya secara pribadi tidak ingin menjadi beban bagi PDIP dan dapat secara bebas menyalurkan aspirasi kepada pihak lain yang berkesesuaian dengan isi hati nurani dan keyakinan pribadi saya," katanya.

Setelah pengundurannya itu Boy Sadikin dikabarkan merapat ke kubu Gerindra. Dirinya juga diketahui bertemu dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

"Pak Boy Sadikin tidak bergabung dengan petahana dan Pak Boy bersedia masuk dalam tim kami. Kami belum memutuskan titik kumpul dan tentunya kita bakal memberikan informasi detail," kata Sandiaga di Posko Pemenangan Sandiaga Uno kepada Antara di kawasan Melawai, Jakarta Selatan, Kamis.

Pada Agustus lalu Boy Sadikin pernah digadang-gadang menjadi salah satu kandidat di Pilkada DKI 2017. Menurut para pendukungnya Boy dinilai menjadi representatif wong cilik Jakarta.

Namun keputusan Megawati pada 20 September lalu berbeda, PDIP menetapkan Ahok-Djarot sebagai bakal calon gubernur DKI.

Baca juga artikel terkait PILGUB DKI JAKARTA 2017 atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Politik
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH