tirto.id - Met Gala 2021 baru-baru ini diadakan pada 13 September 2021 di Metropolitan Museum of Art, New York. Met Gala merupakan acara fesyen tahunan, saat para selebritas memamerkan busana flamboyan dengan desain unik dan kadang tak biasa.
Di saat semua orang sibuk memamerkan busananya pada ajang tersebut, penyanyi sekaligus rapper Amerika Serikat (AS) asal Trinidad dan Tobago, Nicki Minaj, justru mengirimkan cuitan bahwa ia tidak akan menghadiri Met Gala, sebab para undangan yang hadir harus sudah menerima vaksinasi COVID-19. Rapper itu sendiri mengatakan ia tak akan divaksin hanya untuk hadir ke Met Gala. Ia menyatakan bahwa jika ia divaksin, alasannya bukan untuk Met Gala, tapi ketika ia telah "melakukan riset yang cukup."
Nicki mengirimkan cuitan tersebut pada 14 September 2021, pukul 15:21 sore waktu New York. Lalu, 20 menit kemudian ia mengeluarkan cuitan baru. Kali ini ia menyampaikan bahwa sepupunya di Trinidad tidak akan divaksin, sebab teman dari sepupunya itu menjadi impoten setelah divaksin. Tidak hanya itu, testikel teman prianya itu juga diklaim menjadi bengkak dan menyebabkannya pernikahannya yang tinggal beberapa minggu lagi terpaksa dibatalkan oleh mempelai perempuan.
Tim riset Tirto mengarsipkan cuitan Nicki Minaj di sini (arsip).
Setelah banyak dirundung oleh warga internet, cuitan tersebut telah di-retweet hingga 21,6 ribu kali, quote tweet hingga 89,2 ribu kali, dan disukai hingga 124,1 ribu kali per 15 September 2021 lalu.
Bagaimana pendapat para ahli dan studi ilmiah dibalik pernyataan Nicki Minaj ini?
Penelusuran Fakta
Beberapa Dokter Spesialis Urologi langsung menimpali pernyataan Minaj tersebut. Beberapa diantaranya adalah Rena Malik, MD (Spesialis Urologi dan Asisten Profesor di University of Maryland), Uché Blackstock (Associate Professor di Departemen Pengobatan Darurat di NYU School of Medicine), dan Ashley Winter, MD (Spesialis Urologi di Kaiser Permanente, konsorsium perawatan terpadu di Oakland, California).
Rena Malik misalnya menyampaikan bahwa justru infeksi COVID-19 sendiri bisa menyebabkan gangguan ereksi. Dokter dari Maryland tersebut menyampaikan penjelasannya secara lebih dalam lewat sebuah video YouTube. Dua poin penting penjelasan Rena Malik adalah:
- Virus SARS-CoV-2 yang menjangkiti tubuh akan membuat sel imun melepaskan sitokin ke dalam darah, yang menyebabkan peradangan pada tubuh. Pelepasan sitokin yang sangat banyak, disebut badai sitokin, dapat menyebabkan mikrotrombosis (penggumpalan darah) dan pembekuan darah berlebihan (Disseminated Intravascular Coagulation/DIC) yang mempengaruhi peredaran darah.
- Apa artinya ini pada sistem saluran kemih, terutama pada pria? Ketika virus Corona mengikat sel-sel tubuh yang sehat, mereka butuh dua reseptor, yakni Reseptor ACE 2 dan TMPRSS2 (Transmembran Protease Serin2). Menariknya, kita bisa menemukan banyak reseptor ini pada saluran kemih pria (testikel, vesikula seminalis, dan prostat).
Sebuah studi yang dipublikasikan pada Juli 2021 oleh Amaro N. Duarte-Neto et al. telah meneliti mengenai disfungsi ereksi akibat keparahan COVID-19 pada 11 korban meninggal akibat COVID-19. Penelitian ini menemukan terjadinya penurunan spermatogenesis, pembentukan sel sperma, pada enam subjek studi.
Kembali lagi pada pernyataan ahli medis terkait cuitan Nicki Minaj, Uché Blackstock, Associate Professor di Departemen Pengobatan Darurat di NYU School of Medicine, menyampaikan bahwa masalah impotensi biasanya lebih sering disebabkan oleh COVID-19 sendiri dan tidak ada kasus yang terdokumentasikan mengenai impotensi dan hubungannya dengan vaksin COVID.
Semantara Ashley Winter, Spesialis Urologi di Kaiser Permanente, menyampaikan bahwa vaksin tidak menyebabkan pembengkakan testis. Hal tersebut disebabkan oleh faktor lain. Ia juga menyebutkan bahwa infeksi COVID-19 sendiri justru dapat mempengaruhi parameter sperma, yang ditakutkan, dapat mengarah pada kemandulan. Kebalikannya, vaksin dapat mencegah COVID-19.
Selain itu, ada pula penelitian dari Daniel C. Gonzalez, BS dkk. yang dimuat di situs JAMA Network yang mengukur parameter sperma sebelum dan sesudah vaksinasi COVID-19. Penelitian ini dilakukan pada 45 pria berusia 18-45 tahun yang tidak positif COVID-19 atau terinfeksi COVID-19 dalam 90 hari terakhir. Penelitian tersebut menemukan bahwa setelah vaksin dosis kedua, konsentrasi sperma ditemukan meningkat pada 7 pria yang sebelumnya memiliki konsentrasi sperma yang rendah. Namun, secara umum, tidak ada perubahan karakteristik dari sperma setelah vaksinasi.
Secara lebih formal, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyampaikan, lewat organisasi-organisasi yang mereka rujuk, bahwa vaksinasi tidak menyebabkan hilangnya kesuburan. Organisasi-organisasi yang terdiri dari American Society of Reproductive Medicine (ASRM), American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), dan Society for Maternal-Fetal Medicine (SMFM) juga merekomendasikan vaksinasi COVID-19 untuk orang-orang yang mungkin mempertimbangkan untuk hamil di masa depan.
Pernyataan dari Society for Male Reproduction and Urology (SMRU) dan Society for the Study of Male Reproduction (SSMR) yang berfokus pada reproduksi pria, seperti ditulis CDC, juga merekomendasikan agar pria yang ingin memiliki bayi di masa depan ditawarkan vaksinasi COVID-19. Tidak ada bukti bahwa vaksin, termasuk vaksin COVID-19, menyebabkan masalah kesuburan pria.
Selain dari konfirmasi tenaga medis dan penelitian ilmiah, Menteri Kesehatan Trinidad & Tobago, Dr. Terrence Deyalsingh, menanggapi klaim yang dibuat oleh Nicki Minaj tersebut dalam sebuah konferensi pers. Video konferensi pers tersebut diunggah oleh akun Twitter @KevzPolitics, sebuah akun berita politik di Karibia.
#BREAKING - Trinidad & Tobago Health Minister Dr. Terrence Deyalsingh responds to swollen testicle claim made by Trinidad-born entertainer @NICKIMINAJ; says there is no such reported case in Trinidad & Tobago (TTT) pic.twitter.com/NNsc9EUTKP— Kevz Politics (@KevzPolitics) September 15, 2021
Menurut Deyalsingh, “Salah satu alasan mengapa kami tidak dapat menanggapi kemarin secara langsung kepada Nona Minaj adalah karena kami harus memeriksa dan memastikan bahwa apa yang ia klaim itu benar atau salah. Sayangnya, kami membuang begitu banyak waktu kemarin untuk mengecek klaim palsu ini."
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa klaim Nicki Minaj tidak memiliki dasar ilmiah atau pun tidak dibuktikan adanya pria yang mengalami gangguan seperti yang disebutkan di Trinidad. Cuitan Nicki Minaj sebelumnya disimpulkan salah dan menyesatkan (false & misleading).
==============
Tirto mengundang pembaca untuk mengirimkan informasi-informasi yang berpotensi hoaks ke alamat email factcheck@tirto.id atau nomor aduan WhatsApp +6288223870202. Apabila terdapat sanggahan ataupun masukan terhadap artikel-artikel periksa fakta maupun periksa data, pembaca dapat mengirimkannya ke alamat email tersebut.
Editor: Farida Susanty