tirto.id - Pada Selasa (21/5/2024), sidang kasus korupsi proyek Tol Mohammed bin Zayed (MBZ) kembali dilanjutkan di Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta. Dalam sidang tersebut, beberapa saksi ahli dihadirkan terkait kelayakan dan keamanan ruas jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated, sebutan lain Tol MBZ.
Selayaknya kasus korupsi lainnya, peristiwa ini juga menarik perhatian masyarakat di dunia maya. Beberapa saat setelah proses persidangan, muncul sejumlah unggahan di media sosial terkait kondisi jalan tol MBZ.
Sejumlah akun di media sosial menyebarkan informasi tentang akan ambruknya ruas jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated tersebut. Klaim unggahan di media sosial menyebut bahwa Tol MBZ diperkirakan akan ambruk dalam hitungan bulan.
"AWAS MOHON BAGI KELUARGA PENGGUNA MOBIL HINDARI LEWAT TOLL JKT-CIKAMPEK YG BEBERAPA BULAN DLM THN INI DI PERKIRAKAN AKAN AMBRUK," begitu bunyi unggahan akun @karlinatitik5 (arsip) di platform X (dulunya Twitter), Sabtu (1/6/2024).
Bersama cuitan tersebut, terdapat sebuah potongan klip. Video tersebut berisikan pemaparan informasi dari seorang wartawan dari Metro TV terkait temuan sidang lanjutan kasus korupsi Jalan Layang MBZ, 21 Mei 2024 lalu. Dalam salah satu infografik yang ditampilkan dalam video, terlihat keterangan, "Kualitas beton Tol MBZ di bawah SNI".
Sampai dengan Selasa (4/5/2024), video tersebut telah menarik lebih dari 110 ribu penonton. Terdapat juga 113 komentar, 474 repost, 847 tanda suka dan 136 bookmark, yang menunjukkan banyaknya atensi yang diberikan publik di media sosial terhadap cuitan tersebut.
Tirto juga menemukan unggahan serupa yang tersebar di platform Facebook. Puluhan akun menyebarkan informasi ini di media sosial kelolaan Meta tersebut. Beberapa akun yang mendapat perhatian dari warganet adalah unggahan dari akun "Abi Ariya Mustofa" (arsip), "Muhamad Taufik"(arsip), dan "Raya Abdullah" (arsip) berikut.
Lalu, bagaimana faktanya? Benarkah klaim bahwa Tol MBZ akan ambruk dalam hitungan bulan pada tahun 2024 ini?
Pemeriksaan Fakta
Mula-mula, Tirto menelusuri video yang tersemat dalam unggahan di X dan Facebook. Hasil penelusuran di mesin pencarian Google, dengan kata kunci "korupsi tol mbz metro tv" (berdasar petunjuk yang terlihat jelas di video), mengarahkan ke video berikut sebagai salah satu rekomendasi teratas.
Dalam video tersebut, Wartawan Metro TV, Rona Marina, menyampaikan kondisi di ruas jalan Tol MBZ yang ramai pada 22 Mei 2024. Rona menyampaikan, ruas jalan layang tol MBZ menjadi ruas jalan yang punya mobilisasi tinggi secara harian.
Sementara bagian yang digunakan di video di media sosial adalah saat Rona menjelaskan soal temuan sidang lanjutan Kasus Korupsi Jalan Layang MBZ, pada 21 Mei 2024 lalu. Potongan yang tersebar di media sosial sama dengan video dari kanal Metro TV tepatnya di menit 2:23, sampai akhir video.
Terdapat tiga temuan utama yang dipaparkan dalam video. Pertama, soal kerugian negara yang mencapai Rp1,5 triliun. Modus korupsi dalam kasus ini adalah lewat persekongkolan untuk memenangkan salah satu peserta lelang.
Temuan berikutnya adalah terkait penggunaan beton yang kualitasnya di bawah Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Dari 75 sampel yang diuji, ternyata mutu dari beton yang digunakan di bawah SNI," begitu sebut Rona, melansir informasi dari Direktur PT Tridi Membran Utama, yang bernama Andi.
Sebagai informasi, PT Tridi Membran Utama adalah pihak yang ditunjuk Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk audit mutu beton tol MBZ.
Terakhir, disebutkan ada beberapa masalah terkait Tol MBZ karena adanya proyek fiktif dalam pembangunannya. Di antaranya ada kekurangan gate tol, pengerjaan proyek di luar scope kontrak, sampai dengan permintaan dana terkait pembangunan jalan layang ini.
Sepanjang menyaksikan video tersebut, tidak ditemukan satupun pernyataan dari liputan Metro TV tersebut, soal akan ambruknya tol MBZ dalam hitungan bulan.
Jika mengaitkan dengan mutu beton yang di bawah SNI, dengan kemungkinan jembatan ambruk, juga telah ada klasifikasinya. Mengutip Antara, dalam sidang lanjutan korupsi proyek Tol MBZ --juga pada 21 Mei 2024, seorang ahli beton dan konstruksi, FX Supartono, turut dihadirkan.
Supartono menjelaskan, bahwa terdapat ketidaksesuaian dari segi kekakuan, tetapi kecil dan cenderung tidak bermasalah.
“Kalau menurut evaluasi, memang ada sisi kekakuan yang sedikit tidak memenuhi syarat namun masih dalam faktor keamanan, sehingga pendapat saya jembatan itu tidak akan ambruk atau roboh,” ujar Supartono di Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta, pada Selasa (28/5/2024).
Supartono menjelaskan ketidaksesuaian dari sisi kekakuan berdampak pada getaran saat kendaraan melintas. Getaran ini lebih berdampak ke umur jalan yang perlu evaluasi lebih lanjut untuk menentukan lebih detail usia pakainya.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan klaim Tol MBZ akan ambruk dalam hitungan bulan, pada tahun 2024 bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Video yang diunggah di media sosial hanya berisi liputan Metro TV, soal kondisi Tol MBZ, Selain itu dipaparkan juga temuan hasil sidang Kasus Korupsi ruas jalan tersebut pada 21 Mei 2024. Tidak ada satupun pernyataan dari hasil liputan yang menyebut Tol MBZ akan rubuh dalam hitungan bulan.
Ahli beton dan konstruksi, FX Supartono, juga menjelaskan kalau beton yang dipakai di Tol MBZ memang tidak memenuhi syarat dari segi kekakuan. Namun, ketidaksesuaian ini masih dalam batas aman, sehingga diperkirakan tidak akan menyebabkan jalan layang MBZ roboh.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty