tirto.id - Nama Gibran Rakabuming Raka belakangan tengah banyak menjadi perbincangan. Anak pertama Presiden RI Joko Widodo ini mulai disebut dalam diskusi politik jelang pemilihan presiden di gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Selain terkait kedekatannya dengan sejumlah bakal calon presiden seperti Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, Gibran juga kerap dibandingkan dengan anak mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Salah satunya muncul di media sosial Facebook, lewat unggahan akun "Drama Lain". "G4wat !! Gibr4n Vs A-hy Kembali Mem4nas..S-by Ikut Campur Sampai Ng3m1s² Minta Ampun !!" Begitu narasi yang digaungkan bersama dengan sebuah video berdurasi 10 menit 31 detik.
Pertama dipublikasikan pada Sabtu (27/5/2023), video tersebut sudah diputar sebanyak 222 ribu kali sampai Selasa (30/5/2023). Selain itu, unggahan juga telah mendapat 3.700 impresi (likes dan emoticons) dan 607 komentar, serta dibagikan ulang sebanyak 141 kali.
Lalu benarkah ada persaingan antara Gibran dan AHY yang kembali memanas? Apakah benar ada SBY yang campur tangan?
Pemeriksaan Fakta
Hasil menyaksikan keseluruhan video, terdapat dua bagian utama dalam video. Bagian pertama, sekitar dua menit awal, berisikan cuplikan komentar opini beberapa orang mengenai sepak terjang AHY di dunia politik Indonesia. Terdapat pula opini soal perbandingan AHY dengan Gibran.
Hasil penelusuran dengan metode reverse image search di Yandex, terhadap cuplikan-cuplikan komentar opini di bagian awal ini yang mengarahkan Tirto ke kanal 2045 TV. Dua petikan opini dapat dilihat sama persis dengan video-video ini (video 1, video 2).
Semua opini ini mengomentari kiprah AHY dan membandingkannya dengan Gibran. Namun, tidak ada informasi apapun mengenai persaingan yang memanas di antara keduanya seperti narasi video. Tidak ada pula penyebutan sosok SBY yang terlibat dalam hubungan AHY dan Gibran.
Lanjut, bagian kedua video, yang mendominasi sisa video, adalah penyampaian informasi dari narator. Berdasarkan transkrip isi narasi, didapatkan bahwa informasi ini berasal dari sebuah artikel.
Adapun artikel yang dibacakan adalah artikel opini situs Seword berjudul "Politisi Karbitan Berkualitas Itu Gibran Bukan AHY". Artikel ini berisikan perbandingan dari latar hingga kiprah AHY dan Gibran di dunia politik. Meski begitu, fokus informasi persaingan antar keduanya --seperti yang dinarasikan di judul video dan isi unggahan, tidak disebutkan sama sekali.
Pun dengan keterlibatan SBY. Di artikel ini nama mantan presiden keenam Indonesia itu hanya menjadi latar saat menjelaskan pengalaman AHY.
Selain itu terdapat juga potongan pembacaan artikel opini lain di Seword berjudul "Gibran Kembali Buktikan Dirinya di Atas AHY Dalam Hal Kualitas". Hal yang dicuplik dari artikel ini adalah soal tanggapan Gibran terhadap komentar AHY yang membandingkan kinerja Jokowi dan SBY saat menjadi presiden. Adapun kutipan ini didapat dari artikel Kompas TV, September 2022.
Sama seperti artikel sebelumnya, di artikel ini tidak ada sama sekali perselisihan atau persaingan antara Gibran dan AHY. Isi artikel adalah opini pembaca terkait dengan berita yang mengutip tanggapan Gibran terhadap komentar AHY.
Hasil penelusuran lebih lanjut, antara Gibran dan AHY juga tidak ditemukan adanya perselisihan. Interaksi antara keduanya tidak sebanyak yang digembar-gemborkan media sosial. Tanggapan Gibran pada September 2022 lalu, menjadi salah satu yang terakhir dan isinya pun tidak menunjukkan adanya perselisihan di antara keduanya.
Kesimpulan
Dari penelusuran fakta didapatkan kalau tidak ada perselisihan memanas antara Gibran Rakabuming Raka dengan Agus Harimurti Yudhoyono.
Narasi yang disampaikan dalam unggahan Facebook adalah sekumpulan opini dan pembacaan artikel berita soal perbandingan latar dan kiprah politik Gibran dan AHY. Tidak ada indormasi apapun mengenai perselisihan mereka serta intervensi SBY.
Oleh sebab itu informasi di media sosial mengenai perselisihan Gibran dan AHY bisa dikategorikan sebagai salah dan menyesatkan (false & misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty