tirto.id - Theresa May menyambut gembira kemenangan Irak atas ISIS seperti yang telah diumumkan secara resmi oleh perdana menterinya, Haider Al-Abadi, beberapa waktu lalu. Namun, Perdana Menteri Inggris ini juga mengingatkan bahwa ISIS belum sepenuhnya kalah dan berpotensi masih menimbulkan ancaman di kemudian hari.
"Saya mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Al-Abadi dan semua rakyat Irak atas saat bersejarah ini. Ini menunjukkan babak baru ke arah negara yang lebih damai dan makmur,” ucap Theresa May sebagaimana dikutip Antara dari Xinhua, Minggu (10/12/2017).
"Namun kita harus jelas, bahwa meskipun Daesh (ISIS) gagal, mereka belum dikalahkan. Mereka masih menimbulkan ancaman buat Irak, termasuk dari seberang perbatasan Suriah,” lanjutnya mengingatkan.
Sebelumnya, Haider Al-Abadi menyebut bahwa militer Irak berhasil merebut kembali seluruh wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh kelompok ISIS. "Saya mengumumkan kepada rakyat Irak dan seluruh dunia bahwa pasukan kita telah mencapai benteng terakhir Da`esh (ISIS) dan telah mengibarkan bendera Irak di seluruh daerah Anbar Barat. Bendera Irak berkibar hari ini di titik perbatasan yang paling jauh," sebutnya.
Al-Abadi juga mengumumkan bahwa tanggal 9 Desember akan diperingati sebagai hari besar bagi masyarakat Irak untuk mengenang kemenangan atas ISIS. "Kemenangan besar semacam itu layak dirayakan hari ini dan setiap tahun. Itu adalah kemenangan dan prestasi semua rakyat Irak," tandas Al-Abadi.
Lebih lanjut, Al-Abadi mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat Irak untuk tetap bersatu dan jangan terpecah-belah, karena hanya dengan persatuan maka ISIS dapat dikalahkan.
“Itu (persatuan) adalah senjata yang memungkinkan kita mengalahkan ISIS. Kita harus mematuhi persatuan ini dan memperkuatnya dengan segala cara yang mungkin. Hari ini untuk semua rakyat Irak dan kekayaannya milik semua,” ucap Al-Abadi.
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Iswara N Raditya