Menuju konten utama

Terpantau 31 Titik Api, Riau Jadi Dataran Terpanas

Titik panas di Sumatera meningkat drastis. Sebanyak 31 titik panas di Riau menjadikannya dataran paling panas. Menurut pengamatan BMKG, penemuan titik-titik panas itu berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan

Terpantau 31 Titik Api, Riau Jadi Dataran Terpanas
Sejak sepekan terakhir titik panas (hot spot) di Provinsi Riau terus mengalami peningkatan, berdasarkan data BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Pekanbaru pada Minggu (14/8) terdapat 66 'hot spot' yang tersebar di beberapa Kabupaten di Provinsi Riau. ANTARA FOTO/Rony Muharrman.

tirto.id - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Sugarin, melaporkan titik panas di Sumatera meningkat drastis menjadi 63 titik. Menyumbang 31 titik api, Provinsi Kepulauan Riau lantas menjadi dataran terpanas di Sumatera.

Seperti dikutip dari Antara, Jumat (16/09/2016), Sugarin melaporkan pantauan satelit mendeteksi 31 titik panas di Riau atau lebih dari 49 persen yang ditemukan di provinsi tersebut. Titik api itu tersebar di tujuh dari total 12 kabupaten/kota yakni Pelalawan terdeteksi tujuh titik dan Rokan Hulu terdeteksi enam titik panas: tiga titik di kecamatan Rambah Samo, dua titik di Kabun dan satu titik di Ujung Batu.

Satelit juga telah memantau enam titik panas di Siak, diikuti Dumai dan Kampar yang terpantau sama-sama memberi empat titik. Terdapat pula dua titik di Rokan Hilir dan satu titik di Kuantan Singingi. Empat kabupaten lain juga terdeteksi oleh satelit dengan sembilan titik dari jumlah total titik panas di Riau.

BMKG menilai titik-titik panas di Riau memiliki tingkat kepercayaan lebih dari 70 persen. Dengan kata lain, penemuan titik-titik panas itu berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Sejak Sabtu (10/09/2016), Rokan Hilir menjadi kabupaten yang mengalami karhutla cukup luas. Tim satuan tugas siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Satgas karhutla) juga mengupayakan penanggulan titik api di kabupaten Rokan Hulu dan Kampar.

“Kami masih terus melakukan operasi pemadaman di Rokan Hilir dengan dibantu dua helikopter jenis Sikorsky dan MI-8,” papar Mayor Ferry Duwantoro, anggota tim udara satgas karhutla Riau kepada Antara.

Status siaga karhutla di Riau telah diperpanjang dan berlaku selama enam bulan, yakni terhitung mulai awal Juni hingga 30 November 2016. Perpanjangan status ini sebagai upaya memaksimalkan pencegahan dan penanggulangan karhutla yang tiap tahun terus terjadi.

Satelit NASA telah mendeteksi 63 titik panas berada di daratan Sumatera dengan tingkat kepercayaan karhutla lebih dari 50 persen. Jumlah ini meningkat setelah sebelumnya pada hari Kamis (15/09/2016) Kepala BMKG menyebutkan hanya ada 14 titik panas. Wilayah penyebaran titik panas terdapat di delapan provinsi dari total 10 provinsi.

Selain Riau, data dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) juga melaporkan rincian wilayah persebaran titik panas di Sumatera lainnya. Persebaran titik panas di Riau diikuti provinsi Sumatera Selatan dengan 15 titik, Sumatera Utara 5 titik, Bengkulu, Jambi dan Lampung yang sama-sama menyumbang tiga titik. Selain itu terdapat dua titik di Sumatera Barat dan satu titik di Bangka Belitung.

Baca juga artikel terkait KARHUTLA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari