Menuju konten utama
Asian Games 2018

Terlambat Adaptasi Lane Jadi Biang Kegagalan Atlet Boling Raih Emas

Pelatih boling menyampaikan, para pemainnya terlambat untuk melakukan adaptasi di lane ketika ada perubahan.

Terlambat Adaptasi Lane Jadi Biang Kegagalan Atlet Boling Raih Emas
Pertandingan Bowling Putri dalam ajang Asian Games 2018. tirto.id/Felix Natanhiel

tirto.id - Kelompok putri tiga orang di ajang Asian Games 2018 menelan kekalahan dengan perbedaan poin yang cukup jauh dengan peringkat pertama. Kondisi lane yang berbeda di setiap game menjadi perhatian baik bagi pelatih maupun pemain.

Hal ini disampaikan oleh pelatih boling Indonesia untuk Asian Games 2018, Tommy Jones asal Amerika. Ia menyampaikan, para pemainnya terlambat untuk melakukan adaptasi di lane ketika ada perubahan.

"Sejak awal memang lane-nya sedikit berbeda dari apa yang kami lakukan pada latihan. Dan hasilnya saat uji coba di blok pertama, kedua tim putri Indonesia tidak mendapat hasil memuaskan," ujarnya pada Tirto, Rabu (22/8/2018) di Jakabaring Sport City.

Tim yang langsung di bawah arahan Tommy adalah grup kedua Indonesia yang beranggotakan Aldila Indryati, Nadia Nuramalina Pramanik, dan Tannya Roumimper.

Ia meyakini hasil ini bukanlah usaha maksimal Indonesia. Di kesempatan berikutnya saat tim boling Indonesia bermain sampai hari Senin (27/8/2018) ia yakin akan ada hasil yang lebih baik.

"Di game kelima jalur yang kami miliki tidak terlalu bagus. Kebetulan itu dipakai Malaysia sebelumnya dan gaya kami berbeda. Ini tanggung jawab saya, dan kami akan melakukan sedikit pencocokan untuk hasil yang lebih baik," tuturnya lagi.

Salah satu penyumbang poin tertinggi untuk Indonesia, Nadia juga mengakui hal yang sama. Ia berpendapat faktor kelelahan bukan yang utama. Banyak hal yang tidak terjadi saat latihan terjadi saat pertandingan.

"Saya sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi kita memang ada hal-hal seperti perubahan lane. Itu yang kita telat sadari dan itu jadi sumbernya," tegasnya.

Nadia meraih 1.368 poin dari 6 game. Poinnya dibanding dua orang lain selalu stabil dan tidak pernah di bawah 200. Poin terburuknya hanya 206 di game keenam.

"Kami kalau dapat emas di trio bisa. Tapi namanya boling. Bolanya bundar, semua bisa terjadi," jelasnya.

Baca juga artikel terkait ASIAN GAMES 2018 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Olahraga
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dipna Videlia Putsanra