tirto.id - Arema FC tengah menjalani program latihan online guna menjaga kebugaran tiap-tiap pemain. Hal itu dilakukan oleh tim pelatih setelah skuad diliburkan karena Liga 1 2020 dihentikan sementara lantaran pandemi corona atau COVID-19.
Asisten pelatih Singo Edan, Charis Yulianto mengatakan jika program tersebut telah berlangsung beberapa hari. Usai memantau hasil rekaman video yang dilakukan oleh Hendro Siswanto dan kawan-kawan, mantan asisten pelatih Borneo FC itu menilai program yang diberikan cukup sukses.
“Alhamdulillah selama 5 hari latihan online berjalan lancar dan sesuai program yang kami buat. Semua pemain antusias pada saat berlatih melalui report video maupun grup online via aplikasi Google Duo,” ucap Charis seperti dikutip laman resmi Liga 1.
Kendati demikian, Charis berujar tak akan ada evaluasi dari program latihan online. Pasalnya, program ini dilakukan hanya untuk menjaga kondisi fisik para pemain. Tujuannya yakni apabila sewaktu-waktu Liga kembali bergulir skuadnya dalam keadaan siap.
Di sisi lain, tim pelatih Arema FC juga terus menjaga komunikasi. Salah satu yang ditekankan yakni mengontrol motivasi dan kondisi psikologis pemain. Charis berharap bahwa pandemi corona atau COVID-19 ini segera berakhir.
“Yang pasti hanya menjaga semangat mereka saja di saat ada wabah seperti ini. Hari Minggu akan kita liburkan para pemain dari program itu,” imbuhnya.
Dari tiga pertandingan awal sebelum ditunda, anak asuh Mario Gomez baru meraih satu kemenangan yang terjadi di pekan perdana saat menghadapi TIRA-Persikabo. Sedangkan dua laga lainnya berakhir dengan kekalahan. Masing-masing atas Persib dan PSIS.
Sementara itu, dari pengumuman PSSI terkait sepak bola nasional, organisasi tertinggi sepak bola Indonesia itu menetapkan bahwa bulan Maret sampai Juni diputuskan dalam keadaan kahar atau force majeure.
Apabila kondisi force majeure ini tidak diperpanjang, maka Liga 1 akan kembali digulirkan. Sebaliknya, jika keadaan kahar masih tetap berlangsung, PSSI akan menghentikan kompetisi Liga 1 dan Liga 2.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Fitra Firdaus