Menuju konten utama

Terima Suap, Direktur Keuangan FIFA Dipecat

FIFA memecat Markus Kattner, direktur keuangan organisasi tersebut, karena kedapatan menerima uang suap jutaan dolar Amerika Serikat selama lebih dari enam tahun.

Terima Suap, Direktur Keuangan FIFA Dipecat
Logo FIFA. Foto/Shutterstock.

tirto.id - Badan sepak bola dunia (FIFA) memecat direktur keuangan dan deputi sekretaris jenderal Markus Kattner karena terbukti menerima uang suap senilai jutaan dolar Amerika Serikat setelah penyelidikan internal dilakukan.

"Markus Kattner dibebastugaskan dari posisinya," demikian salah satu butir kesepakatan FIFA yang dirilis pada Senin (23/5/2016) waktu setempat.

Kattner terindikasi menerima suap selama lebih dari enam tahun terhitung dari tahun 2008 sampai dengan 2014, sebagaimana diungkapkan oleh sumber yang dekat dengan FIFA, seperti dikutip dari Sport Illustrated.

"Kami tidak memahami mengapa pembayaran itu dilakukan," kata sumber yang menolak disebutkan jati dirinya dengan alasan proses investigasi itu masih berlangsung dan bersifat rahasia.

Kattner menjabat sebagai direktur keuangan FIFA sejak 2003. Ia banyak diberi kewenangan administratif untuk badan sepak bola dunia itu sejak Valcke terkena suspensi setahun lalu.

FIFA juga mengangkat pejabat keuangan PBB Fatma Samoura untuk segera bekerja sebagai sekretaris jenderal pada bulan depan.

Organisasi sepak bola dunia itu sendiri sebenarnya akrab dengan tindak penyelewengan keuangan. Baru-baru ini, badai besar menghantam FIFA setelah salah satu dokumen firma pajak di Panama milik Mossack Fonseca, atau yang dikenal dengan skandal Panama Papers, membongkar keterlibatan Presiden FIFA, Gianni Infantino. Namanya dikaitkan dengan duo pelaku kriminal bersaudara, Hugo dan Mariano Jinkis.

Memang belum ada bukti kuat Infantino terlibat suap. Namun, jika Infantino betul-betul terlibat maka jadi sebuah konklusi penegas bahwa individu-individu koruplah yang menghancurkan FIFA dari dalam.

"FIFA telah berhasil memposisikan diri bukan sebagai organisasi yang korup tetapi sebagai korban dari individu, yang merupakan pusat untuk kelangsungan hidupnya," kata Stefan Szymanski, profesor manajemen olahraga di University of Michigan kepada The Guardian.

Baca juga artikel terkait FIFA

tirto.id - Olahraga
Sumber: Antara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara