tirto.id - Banyak berita palsu alias hoaks terkait COVID-19 yang beredar di masyarakat pada masa pandemi Corona seperti sekarang ini. Maka, mari mengenal 3S, yakni cara untuk menangkal informasi-informasi yang belum tentu benar. Apa itu 3S?
Hoaks terkait COVID-19 tetap saja marak sejak vaksin CoronaVac dari perusahaan Sinovac tiba di Indonesia dan saat ini sudah didistribusikan dalam program vaksinasi. Hal tersebut dikatakan oleh Septiaji Eko Nugroho, Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO).
“Akhir-akhir ini isu dominan adalah hoaks terkait vaksin COVID-19. Kami mencatat ada 83 hoaks terkait dengan vaksin COVID-19, dan viralitasnya cukup tinggi,” sebut Septiaji Eko Nugroho, dikutip dari laman resmi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Rabu (27/1/2021).
Ditambahkan oleh Septiaji Eko Nugroho, ada beberapa motif di balik maraknya penyebaran hoaks COVID-19 maupun terkait vaksin dan vaksinasi, dari motif ekonomi bahkan memang ada yang memiliki niat yang tidak baik.
Maka dari itu, masyarakat diminta agar waspada dan lebih jelas dalam menerima setiap informasi terkait COVID-19. Pastikan bahwa informasi tersebut berasal dari sumber-sumber resmi atau sumber yang terpercaya dan bisa dipertanggungjawabkan.
“Apalagi informasi yang sangat penting yang akan menjadi penentu untuk membuat keputusan dalam hidup kita, maka kita perlu mengenal dokter atau pakar yang bisa kita percaya dan jauhi orang-orang yang tidak kita percayai,” ujar Septiaji Eko Nugroho.
“Ini adalah masa kritis bagi kita semua, jadi informasi yang kita perlu dalam momen kritis ini berasal dari informasi terbaik yang bisa kita cari. Jadi kalau dapat informasi yang berasal dari media sosial atau dari grup WhatsApp jangan langsung percaya,” imbuhnya.
Septiaji Eko Nugroho meminta kepada masyarakat untuk menerapkan aksi 3S demi menangkal hoaks terkait COVID-19 yang sampai saat ini masih bermunculan, yakni Saring, Sharing, dan Sorong.
“Mari kita lakukan 3S yakni Saring terlebih dahulu informasi tersebut Kalau baik kita Sharing (bagikan), namun apabila buruk kita Sorong atau kita tolak berita tersebut,” tutup Septiaji Eko Nugroho.
Sebelumnya, Satgas Penanganan COVID-19 menegaskan akan selalu memberikan sosialisasi terkait perkembangan vaksin dan vaksinasi yang sedang dilakukan oleh pemerintah.
“Kami memahami, ada beberapa informasi [terkait vaksin dan vaksinasi] yang mungkin masih sulit dimengerti [oleh masyarakat],” kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito, beberapa waktu lalu.
“Maka dari itu, perihal vaksinasi akan terus disosialisasikan secara masif dan terus menerus untuk menjawab pertanyaan seputar vaksin yang ada di masyarakat saat ini," tambahnya.
Wiku Adisasmito menegaskan bahwa sosialisasi mengenai vaksin dan program vaksinasi sudah disampaikan secara masif melalui saluran informasi milik pemerintah, serta dibantu oleh berbagai media massa nasional.
Kepada media, Wiku Adisasmito mewakili Satgas Penanganan COVID-19 berharap agar informasi yang disampaikan dapat benar-benar dimengerti oleh masyarakat dengan mudah dan terjaga validitasnya.
Editor: Agung DH