tirto.id - Manga One Piece Chapter 918 berjudul "Rufitarō no Ongaeshi" atau "Luffytaro Membalas Budi" sudah dirilis di Shonen Jump Weekly volume 43 tahun 2018 pada Sabtu (22/9) lalu. Keberadaan makam Momonosuke dan Kozuki Oden di bagian akhir cerita mengundang berbagai teori tentang rahasia Negeri Wano.
One Piece 918 menampilkan kekalahan Holdem salah satu headliner Bajak Laut Gyakuju, oleh Luffy yang menyamarkan namanya jadi Luffytaro. Sementara itu, sempat terjadi pertarungan singkat antara Basil Hawkins, pimpinan Bajak Laut Hawkins sekaligus headliner lain Bajak Laut Gyakuju, dengan Trafalgar D. Water Law, bajak laut aliansi Topi Jerami.
Petualangan Luffy dan Zoro di Kota Bakura, berujung dengan keberhasilan mereka membawa kereta makanan ke Kota Okobore. Mereka memberikan makanan cuma-cuma kepada penduduk Okobore yang selama ini menderita kelaparan akibat penindasan Bajak Laut Gyakuju yang dipimpin Kaido dan shogun pimpinan Negeri Wano saat ini, Kurozumi Orochi.
Namun, bagian penting petualangan Bajak Laut Topi Jerami di Negeri Wano baru saja dimulai setelah kemenangan mereka atas Holdem. Pasalnya, Trafalgar Law kemudian mengajak Zoro dan Luffy untuk bergerak ke reruntuhan kastil Oden di puncak gunung. Law menyebutkan, mereka akan bertemu dengan hantu Negeri Wano dan bakal memahami kebenaran yang mustahil dipercaya.
Keberadaan makam tua berlumut dengan nama-nama yang dituliskan pada nisan, menambah misteri tersendiri. Pasalnya, selain nama Kozuki Oden, di sana terdapat nama Kozuki Momonosuke, Kanjuro, Raizou, dan Kin'emon. Empat nama terakhir masih hidup. Merekalah, dipimpin Momosuke, yang meminta Luffy membebaskan Negeri Wano dari kekejaman Kaido dan Shogun Orochi.
Makam-makam tersebut memunculkan spekulasi. Mungkinkah Momonosuke dan para pelayannya sebenarnya hanyalah hantu? Jika salah satu anak buah Kaido menguasai kemampuan mirip Gekko Moriah, salah satu mantan Shichibukai, hal tersebut mungkin saja terjadi.
Gekko Moriah memiliki buah iblis Kage-Kage no Mi yang membuatnya bisa menyusun tentara zombi dengan mencuri bayang-bayang orang lain.
Namun, aspek lain yang tidak kalah penting adalah rusaknya alur waktu ketika membahas Negeri Wano. Di Chapter 914, "Kota Okobore", ketika Tsuru bercerita kepada Zoro, ditegaskan bahwa Klan Kozuki dikalahkan oleh Kaido dan Orochi sejak 20 tahun lalu.
Tetapi, saat Nekomamushi dan Inuarashi, dua pimpinan Negeri Zou berbicara tentang Gol D. Roger di Chapter 820, "Anjing dan Kucing yang Memiliki Sejarah" (Volume 82), Momonosuke pernah mengungkapkan, dia juga berkenalan dengan Roger, tetapi tidak begitu ingat. Hal ini diperolok oleh Usopp, yang mengira Momonosuke tukang bohong.
Negeri Wano adalah negeri yang tidak berada di bawah kekuasaan Pemerintahan Dunia. Mereka memiliki para samurai yang tangguh. Hal ini pula yang membuat Angkatan Laut, melalui Laksamana Besar Sakazuki, mengambil langkah hati-hati ketika mendengar terjadi kontak antara Kaido dan Big Mom pada Chapter 907 "Singgasana Kosong" (Volume 90).
Dalam Chapter 910, "Menuju Wano Kuni", perjalanan Bajak Laut Topi Jerami ke Negeri Wano sendiri ditempuh dengan cara ekstrem, menghadapi cuaca yang kacau, tidak biasa, yang mengingatkan kita pada Chapter 443 "Thriller Bark" saat Luffy dan kawan-kawan terjebak pertama kalinya di pulau hantu milik Moriah, Thriller Bark yang sebenarnya adalah kapal.
Namun, kali ini mungkin saja cuaca buruk yang dilalui Bajak Laut Topi Jerami ke Negeri Wano adalah semacam lorong waktu. Dengan demikian, penduduk Wano selama ini tidak bertambah tua selama berada di negeri mereka. Atas dasar ini, kemungkinan Momonosuke memang benar-benar bertemu Roger dapat terjadi.
Tetapi, ada kemungkinan lain. Penggunaan makam Klan Kozuki yang sudah berlumut tersebut, hanyalah trik dari para pengikut Oden untuk menyamarkan keberadaan Momonosuke, sehingga sang tuan seakan-akan sudah mati, meski sebenarnya masih hidup.
Editor: Fitra Firdaus