tirto.id - Hari Keamanan Pangan Dunia atau World Food Safety Day (WFSD) tahun kedua diperingati pada Minggu, 7 Juni 2020.
Hari Keamanan Pangan Dunia diperingati untuk menarik perhatian dan menginspirasi tindakan membantu mencegah, mendeteksi, dan mengelola risiko bawaan makanan, berkontribusi terhadap keamanan pangan, kesehatan manusia, kemakmuran ekonomi, pertanian, akses pasar, pariwisata dan pembangunan berkelanjutan.
Menyusul keberhasilan perayaan pertama pada tahun 2019, tahun ini World Food Safety Day (WFSD) menekankan seruan untuk memperkuat komitmen meningkatkan keamanan pangan yang telah dikukuhkan dalam Konferensi Addis Ababa dan Forum Jenewa pada 2019 lalu dalam semangat "Masa Depan Keamanan Pangan".
WHO, bekerja sama dengan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) memfasilitasi upaya Negara Anggota untuk merayakan Hari Keamanan Pangan Dunia.
Di bawah tema "Food safety, everyone’s business" kampanye yang berorientasi dalam aksi mempromosikan kesadaran keamanan pangan global dan menyerukan kepada negara dan pengambil keputusan, sektor swasta, masyarakat sipil, organisasi PBB dan masyarakat umum untuk mengambil tindakan.
Keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, produsen, dan konsumen. Setiap orang memiliki peran untuk menyajikan makanan ke meja makan, dan memastikan makanan yang kita konsumsi aman dan tidak akan merusak kesehatan kita.
Melalui Hari Keamanan Pangan Dunia, WHO berupaya untuk mengutamakan keamanan pangan dalam agenda publik dan mengurangi beban penyakit bawaan makanan secara global.
Setiap orang berhak atas makanan yang aman, bergizi, dan cukup. Saat ini, hampir satu dari sepuluh orang di dunia jatuh sakit setelah makan makanan yang terkontaminasi.
Ketika makanan tidak aman, anak-anak tidak bisa belajar, orang dewasa tidak bisa bekerja, bahkan perkembangan manusia tidak bisa terjadi. Makanan yang aman sangat penting untuk meningkatkan kesehatan dan mengakhiri kelaparan.
Keamanan pangan tidak akan terwujud tanpa adanya makanan yang sehat. Setiap insiden kemanan pangan yang merugikan memiliki efek negatif global pada kesehatan masyarakat, perdagangan, dan ekonomi. Demikian ditulis PAHO.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra