tirto.id - Khutbah Jumat Jumadil Akhir 13 Desember 2024 dapat mengusung tema introspeksi selama akhir tahun dengan cara bersyukur. Khotib dapat menjelaskan makna syukur selama setahun terakhir.
Salah satu cara terbaik menyambut tahun baru adalah bersyukur. Hal ini terkesan mudah untuk diucapkan. Namun perbuatan tersebut bisa menjadi perkara yang seringkali lalai untuk dilakukan.
Syukur dapat dilakukan dengan mudah, yakni mengucap hamdalah. Namun, syukur sebenarnya tidak hanya sekedar mengucap kalimat tersebut.
Syukur bisa diimbangi dengan menggunakan nikmat yang diberikan Allah untuk bertakwa dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Bukan sekedar perkara yang penting bagi keimanan. Syukur memiliki dampak yang besar bagi diri seorang Muslim. Keutamaan syukur adalah Allah Swt. menambahkan kenikmatan kepada umat manusia.
Khutbah Jumat Jumadil Akhir 13 Desember: Introspeksi Akhir Tahun
Berikut ini Khutbah Jumat Jumadil Akhir untuk tanggal 13 Desember 2024 dengan tema introspeksi akhir tahun:
Khutbah I
Bismillaahirrahmaanirrahiim..
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tiada tindakan yang lebih tepat selain bertakwa kepada Allah Swt. Jika ada bekal yang patut dipersiapkan untuk akhirat, ketakwaan adalah menu terindah. Oleh sebab itu, marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Swt.
Khotib dalam kesempatan penuh berkah ini, akan menyampaikan khotbah Jumat tentang introspeksi akhir tahun dengan mengamalkan pentingnya syukur dan hindari kufur.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah....
Tidak terasa, kita telah menginjak pertengahan bulan Desember 2024. Artinya, tinggal menghitung hari sebelum tahun 2024 berakhir dan berganti ke tahun baru 2025.
Bagi umat Islam, salah satu tindakan terbaik menyambut tahun baru adalah mengevaluasi diri tentang syukur. Sebab, sadar atau tidak, percaya atau tidak, banyak dari kita yang seringkali lalai dalam bersyukur.
Allah Swt. bahkan telah menceritakan sedikit manusia yang bersyukur melalui Surah Al-Gafir ayat 61 sebagai berikut:
Allāhul-lażī ja‘ala lakumul-laila litaskunū fīhi wan-nahāra mubṣirā(n), innallāha lażū faḍlin ‘alan-nāsi wa lākinna akṡaran-nāsi lā yasykurūn(a).
Artinya:"Allahlah yang menjadikan malam untukmu agar kamu beristirahat padanya [dan menjadikan] siang terang-benderang [agar kamu bekerja]. Sesungguhnya Allah benar-benar memiliki karunia [yang dilimpahkan] kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur," (QS. Al-Gafir [40]: 61).
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah....
Bersyukur bagi kalian mungkin mudah karena cukup dengan mengucap "Alhamdulillah". Namun, sebenarnya terdapat syukur yang lebih wajib, yaitu dengan menggunakan nikmat yang diberikan Allah untuk bertakwa.
Sebagai contoh seseorang yang masih diberikan umur panjang di tahun baru. Ia dapat menggunakannya untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah melalui amal saleh hingga berbuat baik kepada sesama.
Bukan justru malah sebaliknya. Menggunakan umur panjang, kekayaan, jabatan, dan sebagainya untuk kemungkaran yang dibenci Allah Swt.
Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 152 sebagai berikut:
Fażkurūnī ażkurkum wasykurū lī wa lā takfurūn(i).
Artinya:"Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku," (QS. Al-Baqarah [2]: 152).
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah.....
Bersyukur tidak membuat nikmat kita berkurang, namun sebaliknya justru bertambah banyak. Di sisi lain, orang-orang yang tidak mau bersyukur akan dekat dengan azab Allah Swt.
Dalam Surah Ibrahim ayat 7, Allah Swt. berfirman mengenai orang yang bersyukur dan tidak sebagai berikut:
Wa iż ta'ażżana rabbukum la'in syakartum la'azīdannakum wa la'in kafartum inna ‘ażābī lasyadīd(un).
Artinya:"[Ingatlah] ketika Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah [nikmat] kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari [nikmat-Ku], sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras,'" (QS. Ibrahim [14]: 7).
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah......
Demikianlah khotbah tentang pentingnya syukur dan hindari kufur selama akhir tahun. Semoga apa yang telah disampaikan memberikan manfaat bagi kita semua.
Terlebih, Allah Swt. menjadi rida atas segala amalan yang kita perbuat. Aamiin allahumma aamiin.
Khutbah II
أَكْبَرُ.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Beni Jo & Fitra Firdaus