tirto.id -
Ketua DPP Partai PKS, Mardani Ali Sera mengatakan, alasannya menjadi oposisi karena konsep pembangunan yang pihaknya telah gagas berbeda dengan Presiden Jokowi.
"Insya Allah PKS istiqomah dalam kami oposisi. Oposisi sehat bagi demokrasi, oposisi mulia karena mencintai negeri dengan menjadi kekuatan penyeimbang," kata Ketua DPP Partai PKS, Mardani Ali Sera, Selasa (22/10/2019).
Menurutnya, dengan PKS menjadi oposisi, akan menciptakan demokrasi yang sehat secara etika dan logika sebagai kekuatan penyeimbang. Sehingga memiliki kualitas dan kuantitas yang setara dengan pemerintah.
"Kami juga bertanggung jawab kepada konstituen yang memilih kita untuk berada di luar pemerintahan," ucapnya.
Mardani mengatakan secara hitung-hitungan matematis, PKS tidak percaya diri menjadi oposisi sendirian.
Apalagi ketika partai Gerindra selaku koalisinya pada pilpres kemarin, tampaknya akan bergabung ke dalam koalisi pemerintah Jokowi-Ma'ruf.
Oleh karena itu, ia berharap seluruh barisan partai politik yang pernah mendukung Prabowo-Sandi saat kontestasi pilpres 2019, seperti PAN, Partai Demokrat, dan Berkarya, tetap menjadi oposisi pemerintah.
"Tetap berharap, berdoa semuanya ada di barisan kami oposisi. Tapi apapun keputusannya, kami akan tetap berhubungan baik dan bersahabat," kata dia.
Sejauh ini kata Mardani, PKS tetap menjalankan komunikasi dengan sejumlah parpol yang pernah tergabung dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
Tetapi selama menjalin komunikasi, PKS tidak melakukan lobi-lobi politik untuk mengajak bergabung ke dalam oposisi. Apalagi ia memahami di dalam Partai Gerindra, PAN, dan Berkarya memiliki tokoh-tokoh politik yang besar.
"Buat Kami politik ini kedewasaan salah satu syarat yang paling utama. Jadi ayo kita di ruang publik, bisa kok saling berkomunikasi," tuturnya.
Selain dengan Parpol koalisi, PKS juga berharap kepada Persaudaraan Alumni 212, Front Pembela Islam, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), dan masyarakat sipil untuk tetap menjadi mintra kritis pemerintah.
Apalagi berdasarkan Ijtima Ulama IV yang digelar diselenggarakan di Lorin Hotel Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (5/8/2019) beberapa waktu lalu. Sejumlah ormas Islam tersebut menyatakan sikap menolak kekuasaan yang berdiri atas dasar kecurangan dan kedzaliman.
"Kalau kami di PKS akan mencoba membangun komunikasi sehingga kita miliki sinergi dan amplifikasi yang baik," tuturnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Hendra Friana