tirto.id - Pernyataan keras Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, yang terindikasi merespons kritik dari Amien Rais, mengundang tanggapan dari Istana Kepresidenan.
Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi, Johan Budi mengatakan pernyataan Luhut Pandjaitan tersebut tidak mewakili sikap Presiden Joko Widodo.
"(Pernyataan) Pak Luhut menurut saya tidak mewakili sikap presiden, ini perlu digarisbawahi," kata Johan Budi, di Jakarta, pada Rabu (21/3/2018) seperti dikutip Antara.
Penjelasan Johan menanggapi pernyataan Luhut pada Senin lalu. Luhut mengungkapkan kekesalannya terhadap pengkritik pemerintah tanpa menyebut nama dalam suatu seminar nasional di Kantor BPK.
"Kalau kau merasa paling bersih, kau boleh ngomong. Dosamu banyak juga kok. Sudahlah, diam sajalah. Jangan main-main, kalau main-main kami bisa cari dosamu. Memang kamu siapa," kata Luhut saat itu.
Pernyataan Luhut itu memancing perhatian publik. Meski Luhut tak menyebut nama, pernyataan itu diduga tertuju pada Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais.
Sebab, pernyataan Luhut keluar tak lama usai Amien menuding program pembagian sertifikat tanah, yang sedang digencarkan oleh pemerintah, merupakan “pengibulan”. Sejumlah Politikus PAN juga merespons keras pernyataan Luhut.
Johan Budi Sebut Luhut Suka Blak-Blakan Sebagaimana Amien Rais
Menurut Johan Budi, pernyataan Luhut tersebut keluar dengan gaya khas pensiunan jenderal TNI Angkatan Darat tersebut. Johan menilai Luhut terbiasa menyampaikan pendapat secara blak-blakan.
"Ucapan Pak Luhut disampaikan dalam sebuah seminar, gayanya kan begitu Pak Luhut. [Pernyataan itu] tidak mencerminkan sikap presiden atau tidak mencerminkan sikap pemerintah,” kata Johan.
“Itu lebih pada sikap pribadi Pak Luhut yang gaya penyampaiannya juga seperti itu, seperti pemilihan kata. Pak Amien Rais juga begitu kan. Gayanya suka blak-blakan, baik Pak Amien maupun Pak Luhut," Johan menambahkan.
Meskipun demikian, Johan enggan memastikan bahwa pernyataan Luhut tersebut memang tertuju ke Amien Rais. Menurut dia, yang paling berhak menjelaskan maksud penyataan itu adalah Luhut.
"Lebih baik ditanya lebih detil lagi ke Pak Luhut apa maksud yang disampaikan itu. Saya minta teman-teman jangan melihat secara parsial, tapi [memahami] konteksnya dia bicara panjang-lebar itu. Jangan kemudian yang mencuat soal 'saya akan cari-cari dosa itu'," kata Johan.
SBY Minta Pemerintah Tidak Arogan Saat Merespons Kritik
Pernyataan Luhut juga mengundang tanggapan dari Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono. Ketua Umum Partai Demokrat itu menyampaikan tanggapannya di Purwakarta pada hari ini.
SBY menyarankan agar pemerintah menanggapi kritik secara bijak dan tidak dengan sikap arogan.
"Pemerintah tak perlu arogan dalam menanggapi kritik. Negeri ini dibangun bukan untuk menjadi negara kekuasaan. Karena itu kedaulatan berada di tangan rakyat. Tapi rakyat juga tak boleh absolut," kata SBY dalam jumpa pers Tour de Jawa Barat Partai Demokrat, di Purwakarta, Jawa Barat.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom