tirto.id - Departemen Kehakiman AS menyampaikan sejumlah tuduhan terhadap perusahaan Cina Huawei, pada Senin (28/1/2019).
Dikutip dari SCMP, Selasa (29/1/2019), jaksa AS menuding perusahaan Cina Huawei melanggar sanksi AS terhadap Iran dengan melakukan bisnis dengan Teheran melalui anak perusahaannya Skycom.
Salah satu pemimpin Huawei Sabrina Meng Wanzhou bahkan ditangkap oleh pihak berwajib Kanada atas permintaan Amerika Serikat pada Desember 2018.
Meng dituding melakukan "penipuan" terhadap sejumlah lembaga keuangan termasuk meyakinkan mereka jika Huawei dan Skycom adalah perusahaan yang berbeda.
Dakwaan lain menyampaikan karyawan Huawei, dan khususnya Meng, terus berbohong kepada mitra perbankan Huawei tentang hubungan raksasa teknologi dengan Skycom.
Dalam tuduhan terpisah di pengadilan Seattle, perusahaan yang berdiri sejak 1987 di Shenzhen Cina itu dituding mencuri rahasia dagang dari T-Mobile, kata jaksa federal AS, dikutip dari Aljazeera.
Juri di Seattle memutuskan bahwa Huawei telah menyalahgunakan teknologi robotik dari lab T-Mobile di negara bagian Washington itu.
Menanggapi tudingan itu, melalui Juru bicara kementerian luar negeri Cina, Geng Shuang mengatakan AS harus menghentikan apa yang disebutnya penindasan yang tidak masuk akal terhadap perusahaan-perusahaan Cina.
Geng juga meminta AS mencabut surat perintah penangkapannya terhadap kepala keuangan Huawei, Sabrina Meng Wanzhou.
"Amerika Serikat menggunakan kekuatan negara untuk menyerang perusahaan-perusahaan Cina, menghancurkan operasi yang sah dari perusahaan," kata Geng.
“Ada motivasi dan manipulasi politik yang kuat di belakangnya. Cina bertekad untuk melindungi hak sah perusahaan Cina.”
Cina terus membela kepentingan perusahaan-perusahaannya dan menyatakan keprihatinannya setelah pengumuman tuntutan pidana Amerika Serikat terhadap raksasa telekomunikasi Huawei.
Cina juga mengecam langkah itu sebagai bermotivasi politik dan tidak bermoral.
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa, Huawei membantah tuduhan AS terhadapnya. Huawei bahkan meminta untuk membahas penyelidikan dengan jaksa AS setelah penangkapan Meng tetapi permintaan itu ditolak.
Kasus itu kemungkinan akan meningkatkan ketegangan antara Amerika Serikat dan Cina, yang sudah terlibat dalam perang perdagangan.
Editor: Agung DH