Menuju konten utama

Tanggal 20 Januari Memperingati Hari Apa: Ada Penerimaan Sedunia

Tanggal 20 Januari memperingati hari apa? Ada Hari Penerimaan Internasional.

Tanggal 20 Januari Memperingati Hari Apa: Ada Penerimaan Sedunia
Penyandang disabilitas menjalani fisioterapi dalam rangkaian peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) di Gedung Galih Pawestri, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (15/12/2021). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/rwa.

tirto.id - Setiap tanggal 20 Januari diperingati sebagai hari penerimaan internasional atau International Day of Acceptance. Hari ini didedikasikan untuk penerimaan sosial atas disabilitas dan memperingati hari meninggalnya Annie Hopkins, pendiri gerakan 3E Love dan pencipta simbol hari penerimaan sedunia.

3E Love adalah singkatan dari embrace, educate, and empower. Kata tersebut merujuk sebagai bentuk penerimaan yang tercipta dari gerakan pemberdayaan, mendidik, dan merangkul keberagaman.

Menerima diri sendiri adalah kunci awal mencintai diri. Hari peringatan ini diharapkan dapat membuat semua penyandang disabilitas dapat mencintai kehidupan dan menjalani hidup dengan sepenuhnya.

Setiap orang termasuk penyandang disabilitas memiliki hak sosial, pendapat, kepentingan, dan tujuan tak perduli bagaimana fisiknya.

Sejarah Hari Penerimaan Internasional

Hari Penerimaan Internasional berawal dari Annie Hopkins, seorang wanita muda penyandang disabilitas yang percaya pada penerimaan. Annie hidup dalam masyarakat di mana penyandang disabilitas tidak digambarkan di media sebagai anggota komunitas yang cantik, cakap, atau setara.

Dia memasuki masa remajanya dengan pemahaman bahwa dia tidak bisa diharapkan untuk mengejar pendidikan yang lebih tinggi atau hidup mandiri. Dia menjalani hidup dengan pemahaman bahwa orang asing lebih memikirkan disabilitas yang dia miliki.

Namun, Ani tidak pernah menyerah. Dia kuliah dan mulai mengadvokasi komunitas disabilitas. Untuk melangsungkan misinya ia membuat video YouTube yang lucu namun mendidik untuk menunjukkan kepada orang-orang bagaimana dia menghadapi tantangan dalam hidupnya. Dia tidak pernah ragu untuk menguji batas kemampuannya, terutama dalam hal menjadi sosok yang berguna bagi orang lain.

Pada tahun 2007, dia merekrut kakaknya Stevie untuk membantunya memulai sebuah perusahaan untuk menyebarkan pesannya. Dia menciptakan Cinta 3E dengan gagasan bahwa simbol "Hati Kursi Roda" miliknya menyatukan orang-orang dari semua kemampuan dan memicu percakapan setiap hari yang akan membantu mengubah sikap menjadi lebih baik.

Annie meninggal dunia pada tahun 2009 akibat komplikasi tak terduga yang terjadi selama prosedur medis sederhana yang dia jalani. Meski Annie sudah tidak ada di dunia lagi, namun pesan dan semangatnya tetap hidup hingga saat ini.

Setahun setelah meninggalnya Ani tepatnya pada tahun 2010, keluarga dan teman-temannya menyelenggarakan Hari Penerimaan sedunia pertama.

Sejak itu 3E Love and the Wheel Heart telah menjadi merek internasional dan simbol cinta, kekuatan, dan harapan, demikian melansir Accord.

Cara Merayakan Hari Penerimaan Sedunia 2023

Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk merayakan hari penerimaan sedunia 2023, seperti:

1. Jalani hari dengan semangat

Bagi Anda penyandang disablitias, jalani hari dengan semangat, jangan pernah batasi diri hanya karena pemikiran negatif yang membuat semangat menjadi luntur. Semua orang tak perduli bentuk fisiknya mampu melakukan hal-hal hebat.

Bagi Anda yang bukan penyandang disabilitas, jangan pernah lelah memberikan dukungan dan semangat kepada teman-teman penyandang disabilitas. Dorong mereka agar dapat melampui batasan-batasan yang mungkin menjadi keragunan mereka selama ini.

2. Melakukan kebaikan

Jangan manjakan diri hanya karena rasa malu yang mengusik di dalam diri. Cobalah untuk menghormati dan menerima segala bentuk keberagaman. Penerimaan bukan hanya ditujukan untuk penyandang disabilitas saja, namun juga masyarakat luas.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra