tirto.id -
Menurut Sandi, rencana tersebut atas usulan dari Kadishub Pemprov DKI Jakarta Andriansyah karena Pemprov DKI Jakarta belum pernah menyelenggarakan program mudik gratis bersama.
"Kadishub tadi bisik-bisik ke saya jadi ini tahun ke tahun tidak ada program mudik bareng. Jadi paling enggak tahun depan 100 bus dulu sekitar 5.000 peserta. Saya setujui tadi Pak Gubernur [Anies Baswedan] juga menyetujui," ucap Sandi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan Sabtu, (9/6/2018).
Sandi mengatakan bahwa 100 bus dan 5000 peserta adalah target awal. Adapun dalam program ini Sandi menunjuk Andriansyah sebagai pihak yang bertanggung jawab atas program tersebut. "Kepala Dinas Perhubungan yang jadi person in charge-nya. Insyaallah kita mulai layanan mudik tahap awal gratis kita jadikan suatu tradisi ke depan," ucap Sandi.
Kemudian terkait persiapan menjelang lebaran, Sandi juga mengimbau kepada para peserta konvoi menjelang perayaan Lebaran atau malam takbiran untuk melaporkan kegiatannya ke Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta (Dishub).
Menurut Sandi dengan adanya pelaporan ke Dinas Perhubungan maka pihaknya akan mengawal serta sehingga mencegah tindakan anarkis ataupun tindakan yang merugikan masyarakat dan pengendara.
"Jadi untuk konvoi-konvoi harus dengan pelaporan ke Dinas Perhubungan informasi jalurnya dimana saja agar kami bisa mengawal. Agar tidak ada yang celaka atau yang berujung pada vandalisme dan anarkisme. Itu yang tidak ingin terjadi," ucap Sandi.
Sandi sendiri mengaku tidak bisa melarang acara konvoi yang sering dilakukan untuk menyambut hari raya Idul Fitri. Pasalnya, Sandi memahami kalau konvoi tersebut adalah bentuk kegembiraan karena telah menyelesaikan ibadah puasa.
"Kita tidak menganjurkan dan tidak bisa melarang karena ini merupakan euforia di penghujung Ramadhan memasuki hari lebaran. Ini banyak yang euforia sudah 30 hari kemenangan," ucap Sandi.
Penulis: Naufal Mamduh
Editor: Maya Saputri