tirto.id - Calon wakil gubernur Sandiaga Uno berjanji jika terpilih akan melunasi sisa bonus 800 juta per peraih medali emas atlet DKI Jakarta yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat 2016. Seperti diketahui, Gubernur non-aktif Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya menjanjikan pemberian bonus 1 miliar per satu keping emas yang diraih di PON. Sayangnya, saat proses pencairan bonus, uang diberikan hanya 200 juta saja.
Menyikapi keluhan ini, Sandi mengatakan akan melunasi hutang-hutang pada atlet jika kelak terpilih. "Kalau saya janji itu utang itu harus dilunasin. Dan kalau belum bisa dilunasin sama pemerintah sebelumnya, saya yang lunasin," ujar Sandi setelah bermain tenis meja bersama atlet di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (4/2/2017).
Ucapan ini dikeluarkan Sandi saat berjumpa dengan Muhammad Arifin, ketua umum Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) DKI Jakarta, Sabtu sore.
Arifin bercerita, saat acara pelepasan kontingen di Balai Kota, Ahok menjanjikan bonus 1 miliar untuk atlet dengan mendali emas. Namun karena terbentur surat edaran dari Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait himbauan tidak boleh memberi bonus melebihi atlet nasional, maka bonus 1 miliar itu urung diberikan.
Meski begitu setelah para atlet protes ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menghampiri DPRD Jakarta lalu ke Kemenpora akhirnya mereka menemukan kesepakatan."Akhirnya terbit beberapa surat Insya Allah akan dibayarkan september 2017," tambah Arif bercerita kepada wartawan. Tapi setelah surat keluar bukan berarti bonus itu bisa cair, semua tergantung itikad pemerintah provinsi DKI.
Para atlet sebenarnya sudah mendatangi Rumah Lembang dan berjumpa dengan Ahok pada 25 Januari lalu. Kala itu Ahok berkilah bahwa dirinya memang sudah menganggarkan bonus 1 miliar per emas. Karena itu dia heran saat Plt Gubernur DKI Jakarta, Soni Sumarsono memotong secara sepihak. status cuti kampanye membuat Ahok tak bisa berbuat banyak, hanya saja dia berjanji setelah cuti kampanye pilkada dirinya akan berbicara dengan dinas olahraga.
"Oleh sebab itu mungkin ada sedikit perbedaan pendapat yang mungkin perlu kita bicarakan nanti. Setelah saya aktif kembali, kami luruskan, kami akan panggil dinas olahraga," tuturnya.
Penulis: Tresna Yulianti
Editor: Aqwam Fiazmi Hanifan