tirto.id - Arema FC resmi memperkenalkan Sylvano Comvalius kepada publik pada Rabu (24/4/2019) malam. Oleh tim berjuluk Singo Edan tersebut, pemain asal Belanda itu dikontrak selama dua tahun.
“Selamat datang di bumi Arema Comvalion. Arema FC resmi mendapatkan tambahan pemain baru, Sylvano Comvalius dengan kontrak 2 tahun,” tulis Arema FC dalam keterangan resminya.
Setelah mendepak Robert Lima, skuat asuhan Milomir Seslija tersebut membutuhkan striker baru untuk mempertajam lini depan. Sejauh ini, Arema FC kerap mengandalkan nama lokal yakni Dedik Setiawan, Rivaldi Bawuo, dan Ahmad Nur Hardianto sebagai juru gedor. Dengan bergabungnya Comvalius diharapkan bakal menambah tajam lini serang Arema FC.
“Tim pelatih telah melakukan evaluasi, salah satunya di posisi striker. Dengan sisa waktu yang ada, tidak lain kita harus mencari striker yang sudah berpengalaman bermain di Liga Indonesia,” ujar general manajer Arema FC, Ruddy Widodo.
Kendati melempem saat bermain bersama Suphanburi FC dengan hanya berlaga sebanyak tujuh pertandingan dan mengoleksi lima laga, serta satu gol saat bergabung bersama Kuala Lumpur FA, Comvalius memiliki track record mentereng kala bermain di Liga Indonesia ketika memperkuat Bali United.
Saat itu, bersama Serdadu Tridatu yang dilatih Widodo Cahyono Putro, Comvalius menjadi andalan di lini depan dengan mencatatkan 34 kali bermain dengan torehan 37 gol yang menjadikannya sebagai top skor alias pencetak gol terbanyak. Tak hanya itu, ia juga sukses memberikan 11 assist untuk rekan-rekannya.
Dengan kontribusinya itu, ia membawa Bali United menjadi runner-up di bawah Bhayangkara FC yang menjadi juara Liga 1 2017. Dalam 34 pertandingan, Bali United menorehkan 21 kali menang, lima kali seri, dan delapan kali kalah.
Di sisi lain, Arema FC yang baru saja meraih gelar Piala Presiden 2019 kian percaya diri jelang bergulirnya Liga 1 2019. Pasalnya, skuatnya semakin lengkap. Selain sederet pemain lokal berkualitas, slot pemain asing pun telah terisi masing-masing oleh Arthur Cunha, Makan Konate, Pavel Smolyachenko dan terakhir Sylvano Comvalius.
Editor: Fitra Firdaus