Menuju konten utama

Surya Paloh Dapat Gelar Doktor HC, FISIP UB: Tak Ada Muatan Politik

Dekan FISIP UB Sholih membantah bila ada muatan politik yang terkandung dalam proses pemberian gelar HC untuk Surya Paloh.

Surya Paloh Dapat Gelar Doktor HC, FISIP UB: Tak Ada Muatan Politik
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyampaikan pidato dalam peresmian gedung Nasdem Tower di Menteng, Jakarta, Selasa (22/2/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra./hp.

tirto.id - Ketua Umum DPP Partai Nasdem, Surya Paloh menerima gelar Doktor Honoris Causa (HC) bidang Sosiologi Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (25/7/2022).

Pemberian gelar Doktor Honoris Causa ini menjadi kesekian kalinya yang diterima para ketua umum parpol. Sebelumnya ada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang mendapat gelar HC di bidang politik dan pemerintahan dari program studi S3 Ilmu Pemerintahan IPDN Jatinangor.

Pemberian gelar HC ini merupakan kali pertama FISIP UB lakukan. “Ini adalah penggelaran Doktor Honoris Causa yang pertama oleh FISIP UB," kata Dekan FISIP UB, Sholih Muadi dalam pidatonya.

Dalam pidatonya, Sholih juga membantah bila ada muatan politik yang terkandung dalam proses pemberian gelar tersebut.

“Pemberian gelar ini bukan tanpa dasar, kami mempelajari dengan cermat dan juga mempelajari tulisan beliau, dan ada banyak karya beliau yang harus banyak tahu," ujarnya.

Meski demikian, Sholih juga sempat menyebut mengenai tagline dari Partai Nasdem 'politik tanpa mahar', namun dia menegaskan bahwa itu adalah sebuah promosi partai. “Mohon maaf bapak ibu sekalian ini bukan promosi dari salah satu partai politik, tapi dalam kenyataan itulah yang kami dapatkan,” kata dia.

Seusai sambutan dari Dekan Fisip UB, Surya Paloh juga menyampaikan pidatonya yang salah satu poinnya adalah dia merasa heran dengan keberadaan tahun politik. Baginya tahun politik berlangsung setiap tahun, namun mengapa baru panas pada hari-hari ini.

“Mengapa kita baru panas tahun ini perihal tahun politik, seakan mengabaikan kerja-kerja politik yang telah berlalu. Mungkin karena saat ini mendekati tahun Pemilu 2024," jelasnya.

Paloh tidak memungkiri dalam politik Indonesia terdapat sejumlah perbedaan, namun menurutnya hal itu tidak perlu dipermasalahkan.

“Artinya tidak ada kami, kalian, aku atau kelompok kami yang paling benar, tapi kita sebagai warga Indonesia," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, hadir pula mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga duduk dalam satu panggung dengan Surya Paloh.

Baca juga artikel terkait SURYA PALOH atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Abdul Aziz