tirto.id - Elektabilitas Presiden Joko Widodo pada Pemilu 2019 di Jawa Barat berpotensi mengungguli Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Hal ini berdasarkan simulasi suvei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). "Dari sejumlah nama bakal capres yang beredar, Jokowi dan Prabowo masih mendominasi dukungan warga Jawa Barat. Dalam simulasi dua nama, Jokowi memperoleh dukungan 48,8 persen sedangkan Prabowo 43,8 persen," kata Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan dalam pemaparan hasil survei di Jakarta, Kamis (2/11) seperti dikutip dari Antara.
Djayadi mengatakan sebagai perbandingan dalam Pilpres 2014 lalu, Jokowi memperoleh 40,2 persen suara di Jawa Barat, sementara Prabowo unggul jauh dengan perolehan suara 59,8 persen. Kini Jokowi mulai menyalip perolehan suara Prabowo di Jawa Barat.
"Tetapi perolehan suaranya belum aman karena belum melebihi 50 persen," kata Djayadi.
Djayadi mengungkapkan dari empat kali survei yang dilakukan SMRC di Jawa barat pasca-Pilpres 2014, terlihat tren pelemahan dukungan pada Prabowo. Jika tren terus berlanjut, maka peluang Jokowi untuk memenangi Pilpres di Jawa Barat semakin besar.
Selain itu sosok gubernur terpilih Jawa Barat juga akan menentukan perolehan suara Pilpres di Jawa Barat. Menurut Djayadi, biasanya calon presiden yang didukung oleh Gubernur Jawa Barat akan memperoleh keunggulan suara di Jawa Barat.
"Jadi Pilkada Jabar memang menarik perhatian, sebab jumlah pemilih di Jabar adalah 18 persen dari total pemilih nasional. Selain itu biasanya orang yang di-'endorse' oleh gubernur Jabar itu akan memenangi pilpres di Jabar," ujar Djayadi.
Penulis: Jay Akbar
Editor: Jay Akbar