tirto.id - Debat Publik Pilkada Jawa Barat yang digelar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung, Senin (12/3/2018) malam, memasuki sesi ketiga. Dalam sesi ini, Sudrajat selaku calon Gubernur Jabar nomor urut 3 menyoroti persoalan nasib dan pemberdayaan perempuan. Ia berjanji akan menambah cuti melahirkan dari yang semula 3 bulan menjadi 6 bulan jika terpilih untuk memimpin dalam Pilgub Jabar 2018 mendatang.
Semula, Sudrajat diberi kesempatan oleh Rosianna Silalahi selaku moderator debat untuk bertanya kepada pasangan nomor urut 1, yakni Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum. Sudrajat yang berpasangan dengan Ahmad Syaikhu dan diusung Gerindra, PKS, serta PAN ini mempertanyakan kebijakan yang akan dilakukan Ridwan Kamil tentang masalah perempuan.
Sudrajat mengatakan, masih banyak perempuan di Jawa Barat yang bekerja sebagai buruh di pabrik-pabrik dan kurang diperhatikan kesejahteraannya, juga masalah-masalah lainnya seperti pengasuhan anak dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Dijawab oleh Ridwan Kamil bahwa ia selama menjadi Walikota Bandung sudah memberikan banyak kesempatan dan fasilitas untuk kaum perempuan, termasuk memberikan kredit tanpa bunga tanpa agunan, memuliakan lansia yang kebanyakan perempuan, menggalakkan program terkait perempuan, dari perlindungan terhadap anak, perdagangan manusia, akses ekonomi, dan lain sebagainya.
Menanggapi jawaban itu, Sudrajat kembali menyinggung tentang kesejahteraan buruh-buruh perempuan di Jawa Barat yang masih kurang perhatian, termasuk dalam hal cuti menstruasi dan cuti melahirkan.
Maka, imbuh Sudrajat, jika dirinya dan Ahmad Syaikhu terpilih untuk memimpin Jawa Barat dalam Pilkada nanti, cuti melahirkan di seluruh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar akan ditambah, dari yang semula 3 bulan menjadi 6 bulan. Kebijakan tersebut dilakukan, tambah Sudrajat, sebagai bukti bahwa pihaknya memprioritaskan perlindungan terhadap kaum perempuan.
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Iswara N Raditya