tirto.id - Aspirin dikenal sebagai salisilat dan obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID). Cara kerja aspirin sendiri yaitu dengan menghalangi zat alami tertentu di tubuh Anda untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.
Banyak orang yang menggunakan Aspirin untuk mencegah serangan jantung. Namun, hal ini mungkin perlu dipikirkan.
Menurut temuan terbaru dari penelitian di Harvard, aspirin dosis rendah setiap hari dianjurkan untuk orang yang sudah mengalami serangan jantung atau stroke, begitu pula bagi mereka yang didiagnosis dengan penyakit jantung.
Artinya, aspirin sebaiknya digunakan untuk orang yang mengalami serangan jantung atau stroke.
Namun, jika digunakan untuk menangani pencegahan awal, sebaiknya dipikirkan terlebih dahulu risiko dan efek samping yang akan dialami.
Penggunaan aspirin secara rutin, sudah tidak dianjurkan bagi mereka yang sehat.
Aspirin juga biasa digunakan untuk mengurangi demam dan meredakan nyeri ringan hingga sedang dari kondisi seperti nyeri otot, sakit gigi, pilek, sakit kepala.
Melansir dari AP News, sekitar 29 juta orang berusia 40 bahkan lebih, menggunakan aspirin sehari-hari meskipun tidak memiliki penyakit jantung.
Menurut sebuah studi baru dari Harvard dan Beth Israel Deaconess Medical Center, ada sekitar 6,6 juta orang yang menggunakan aspirin sendiri tanpa rekomendasi dari dokter.
“Banyak sekali pasien yang keliru tentang penggunaan aspirin," kata Dr.Colin O’Brien selaku pemimpin peneliti residen dari kedokteran internal senior di Beth Israel.
Menurut hasil penelitian yang ditulis dalam Annals of Internal Medicine, diperkirakan ada sekitar 10 juta orang yang usianya di atas 70 tahun menggunakan aspirin setiap hari untuk pencegahan penyakit jantung.
Pada bulan Maret lalu, temuan-temuan itu mendorong perubahan pedoman dari American Heart Association dan American College Of Cardiology, sebagai berikut:
- Orang-orang yang berusia di atas 70 yang tidak memiliki penyakit jantung atau lebih muda tetapi, tetapi dengan risiko pendarahan yang meningkat harus menghindari penggunaan aspirin setiap hari untuk pencegahan.
- Orang dengan usia 40 hingga 70 tahun yang tidak memiliki penyakit jantung berisiko cukup tinggi untuk menjamin 75 hingga 100 miligram aspirin setiap hari dan itu akan diputuskan oleh dokter.
- Tidak ada yang berubah untuk mereka yang selamat dari serangan jantung karena aspirin masih direkomendasikan untuk mereka. Tetapi tidak ada cara untuk mengetahui berapa banyak orang sehat yang mendapat kabar tentang rekomendasi yang diubah ini.
Penggunaan aspirin setiap hari dapat memiliki efek samping yang serius termasuk pendarahan internal.
Bagaimana aspirin bekerja mencegah serangan jantung? Berikut penjelasannya sebagaimana melansir Mayoclinic.
Aspirin mengganggu tindakan pembekuan darah Anda. Ketika Anda berdarah, sel-sel pembekuan darah yang disebut trombosit menumpuk di area luka.
Trombosit membantu membentuk sumbat yang menutup lubang pembuluh darah Anda untuk menghentikan pendarahan.
Tetapi, pembekuan ini bisa terjadi dalam pembuluh darah yang mengalir ke jantung Anda. Jika pembuluh darah Anda sudah menyempit akibat aterosklerosis, penumpukan timbunan lemak di arteri dan timbunan lemak di lapisan pembuluh darah Anda bisa pecah.
Kemudian, gumpalan darah dapat dengan cepat membentuk dan memblokir arteri. Ini mencegah aliran darah ke jantung dan menyebabkan serangan jantung.
Terapi aspirin mengurangi aksi penggumpulan trombosit mungkin dapat mencegah serangan jantung.
Namun, dokter mungkin akan menyarankan terapi atau pengobatan dengan mengonsumsi aspirin secara rutin jika:
- Anda sudah mengalami serangan jantung atau stroke
- Anda belum pernah mengalami serangan jantung, tetapi stent Anda ditempatkan di arteri korener dan Anda telah menjalani operasi bypass coroner atau memiliki nyeri dada akibat penyakit arteri coroner (angina).
- Anda menderita diabetes dan setidaknya satu faktor penyakit jantung lainnya. Seperti merokok atau tekanan darah tinggi.
Pria yang berusia 50 tahun atau wanita yang berusia lebih dari 60 tahun. Penggunaan aspirin untuk mencegah serangan jantung pada penderita diabetes tetapi tidak ada faktor risiko lain yang ditimbulkan.
Selain itu, melansir juga dari Medical News Today, Anda juga perlu mengetahui efek samping yang paling umum dari penggunaan aspirin :
- Iritasi perut atau usus
- Gangguan pencernaan
- Mual
Efek samping yang mungkin jarang terjadi:
- Gejala asma memburuk
- Muntah-muntah/mual
- Peradangan perut
- Memar
Efek samping yang mungkin jarang terjadi dari aspirin dengan dosis rendah adalah stroke hemoragik.
Aspirin dapat membantu mencegah dan mengobati berbagai kondisi, tetapi jika ingin mengonsumsi aspirin baiknya konsultasi terlebih dahulu ke dokter.
Untuk anak usia dibawah 16 tahun belum bisa mengonsumsi aspirin kecuali dalam kasus yang sangat jarang terjadi dan di bawah pengawasan medis.
Penulis: Wulan Astari
Editor: Yandri Daniel Damaledo