Menuju konten utama

Strategi Kemenhub Mengurai Kemacetan Mudik Lebaran

Kementerian Perhubungan mulai menyiapkan sejumlah langkah untuk mengurai kemacetan mudik lebaran, termasuk cara untuk mengatasi agar macet di pintu keluar Brebes agar tidak terulang lagi.

Strategi Kemenhub Mengurai Kemacetan Mudik Lebaran
Sejumlah kendaraan melintas di ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek di pintu masuk Tol Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (23/12). Arus mudik kendaraan menjelang libur Natal dan Tahun Baru di ruas Tol Jakarta-Cikampek pada Jumat (23/12) pukul 15.00-18.00 WIB terpantau lancar. ANTARA FOTO/Risky Andrianto/aww/16.

tirto.id - Pemerintah mengklaim telah menyiapkan sejumlah strategi untuk peningkatan pelayanan terhadap masyarakat di mudik Lebaran 2017 mendatang. Tak terkecuali pada moda transportasi darat. Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Pudji Hartanto Iskandar mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengurai kepadatan, khususnya di jalur Pantura.

“Saat ini, pemerintah tengah menyiapkan agar pelayanan terhadap warga masyarakatnya bisa mudik lebaran dengan lebih aman dan nyaman. Sesuai dengan instruksi presiden, agar tidak terjadi lagi kasus Brexit,” ujar Pudji seusai menggelar sosialisasi terkait Permenhub Nomor 26 Tahun 2017 di kantornya, Jumat (7/4).

Pudji mengungkapkan Kemenhub sudah melakukan rapat koordinasi terkait persiapan mudik dengan sejumlah instansi lain seperti Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Kementerian Kesehatan. “Selain itu, kami juga sudah melakukan survei langsung ke Jawa Tengah, sampai Jawa Timur. Jalur Pantura, selatan, maupun tengah juga sudah kami lakukan,” ucap Pudji.

Dari survei ke lapangan itulah, Pudji menyatakan pihaknya menemukan adanya rambu-rambu lalu lintas di sejumlah ruas jalur alternatif yang perlu diperhatikan.

“Di samping itu, tugas Kemenhub sekarang adalah menyiapkan agar angkutan Lebaran bisa terangkum dengan baik. Kami sudah mulai melakukan sosialisasi mengenai mudik gratis. Jadi nanti mudiknya gratis naik bus, dan sepeda motornya diangkut dengan menggunakan truk maupun kapal, dari Jakarta ke Semarang. Ini usaha untuk mengurangi beban di jalur Pantura,” jelas Pudji.

Ia menjelaskan, Kemenhub telah bekerja sama dengan Organda (Organisasi Pengusaha Angkutan Darat) untuk menyediakan program bertajuk Bus Pelopor Keselamatan. “Itu sebagai bentuk sosialisasi agar masyarakat bisa mudik dengan menggunakan bus. Ini salah satu upaya yang diterapkan,” kata Pudji lagi.

Sebelumnya, Pudji sudah sempat meninjau fasilitas di Pelabuhan Merak, Banten pada Kamis (6/4). Dalam kunjungannya itu, Pudji mengungkapkan optimismenya terhadap dibukanya dermaga 6 dalam mengurai padatnya kendaraan yang hendak mudik dari Pulau Jawa ke Sumatera.

“Biasanya macet dari pelabuhan itu sampai pintu tol Merak. Kita harapkan dengan dibukanya dermaga 6 ini bisa meminimalisir hal itu, terutama saat arus mudik mulai ramai,” ujar Pudji di Merak.

Adapun Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono telah memastikan kejadian Brexit (kemacetan parah di Gerbang Tol keluar Brebes) seperti yang terjadi pada mudik Lebaran 2016 tidak akan terulang. Seperti dikatakan Basuki, pemerintah saat ini sudah menyiapkan jalan tol fungsional yang bisa digunakan pemudik saat melakukan perjalanan nantinya.

"Kalau untuk kelancaran transportasi, ada tiga hal yang diperlukan. Sarana prasarana, regulasi, dan perilaku pengendara. Tanggung jawab utama kami pada sarana dan prasarananya. Sementara untuk regulasi adalah polisi dan (Kementerian) Perhubungan," ucap Basuki saat kunjungan kerja di ruas tol Bawen-Salatiga, Semarang, Jumat (7/4).
Menurut data resmi yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 17 orang meninggal di wilayah Pejagan-Brebes pada mudik Lebaran tahun lalu. Dalam kurun waktu 29 Juni sampai 5 Juli 2016, sebanyak enam orang meninggal karena kecelakaan, sementara sebelas orang lainnya meninggal dunia karena terjebak macet yang memakan waktu 20-36 jam.

Baca juga artikel terkait MUDIK atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti