Menuju konten utama
Berita Gunung Merapi Hari Ini

Status Gunung Merapi & Penjelasan Soal Kebakaran di Lerang Merapi

Sempat terjadi kebakaran vegetasi di sisi barat daya Gunung Merapi yang disebabkan oleh guguran lava pijar pada Minggu (25/7/2021) dan Senin (26/7/2021).

Status Gunung Merapi & Penjelasan Soal Kebakaran di Lerang Merapi
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran dipotret dari Srumbung, Magelang, Jateng, Kamis (6/5/2021). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp.

tirto.id - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jogja hingga saat ini masih cukup tinggi.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan, teramati dua kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter, dan satu kali ke barat 800 meter.

Akibat aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang cukup tinggi, sempat terjadi kebakaran vegetasi di sisi barat daya yang disebabkan oleh guguran lava pijar pada Minggu (25/7/2021) dan Senin (26/7/2021).

Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, Abdul Muhari melalui keterangan tertulisnya mengatakan bahwa kebakaran tersebut sudah dapat diatasi pada Selasa (27/7/2021) kemarin.

Meski begitu, jelas Kepala Pelaksana (Kalaks) BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono menegaskan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan sebab saat ini aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi dan tak menutup kemungkinan akan terjadi lagi kebakaran vegetasi di sekitar Merapi.

"Kami terus pantau," Edi melalui keterangan tertulisnya.

"Kami sudah menerjunkan tim satgas khusus untuk memantau dan menyiapkan antisipasi. Jadi laporan dari tim lapangan itu akan kami gunakan untuk mengambil langkah kebijakan selanjutnya," tambah Edi.

Di sisi lain, BPBD Kabupaten Magelang juga terus berkoordinasi dengan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) dan beberapa pihak terkait, sehingga langkah-langkah mitigasi dan upaya lain untuk meminimalisir potensi bencana dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu.

Sementara itu, Tim TNGM masih terus memantau dari wilayah Kali Putih dan melakukan patroli pencegahan kebakaran hutan melalui pos pantau menara kebakaran.

"Kami juga terus berkoordinasi dengan TNGM sehingga upaya mitigasi dan persiapan lainnya dapat kita laksanakan dengan baik dan tidak terlambat," kata Edi.

Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan bahwa lontaran lava pijar terjadi dan meluncur hingga batas vegetasi.

Dari fenomena tersebut, BPPTKG memantau adanya titik api di lereng barat daya Gunung Merapi.

Adapun lokasi kebakaran diperkirakan di Grid H7 yang berjarak kurang lebih 2,5 kilometer dari Gunung Merapi dan luasan terdampak sekitar 30 meter persegi.

Perkiraan sementara, jenis vegetasi yang terdampak adalah Pohon Anggring, tumbuhan semak, glagah dan alang-alang.

Kebakaran vegetasi tersebut juga dipicu oleh musim kemarau dan tidak adanya hujan, yang kemudian membuat vegetasi di lereng Gunung Merapi menjadi kering sehingga sangat mudah terbakar ketika tersulut api.

Dalam tujuh hari terkahir, BPPTKG mencatat aktivitas guguran lava pijar terjadi cukup intensif dengan arah dominan ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.500 meter.

Terkait dengan kejadian ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat agar tetap tenang terkait fenomena luncuran lava pijar yang kemudian memicu titik api di batas vegetasi tersebut.

Di samping itu, masyarakat dan seluruh komponen terkait agar selalu waspada dan mengikuti informasi perkembangan aktivitas Gunung Merapi dari sumber yang terpercaya. Berikut aktivitas terkini Gunung Merapi menurut BPPTKG.

Aktivitas terkini Gunung Merapi

Periode pengamatan

28-07-2021 00:00-06:00 WIB

Lokasi Gunung Merapi

Merapi (2968 mdpl),

Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,

Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah

Meteorologi

Cuaca berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 70-82 %, dan tekanan udara 756-945 mmHg.

Visual

● Gunung kabut 0-I hingga kabut 0-II. Asap kawah tidak teramati.

● Teramati 2 kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter, dan 1 kali ke barat 800 meter.

Status Gunung Merapi

Level III atau Siaga

Kegempaan

■ Guguran

(Jumlah : 38, Amplitudo : 3-23 mm, Durasi : 13-116 detik)

■ Hembusan

(Jumlah : 7, Amplitudo : 3-11 mm, Durasi : 12-32 detik)

■ Hybrid/Fase Banyak

(Jumlah : 68, Amplitudo : 3-32 mm, S-P : 0.4-0.7 detik, Durasi : 5-12 detik)

■ Vulkanik Dangkal

(Jumlah : 13, Amplitudo : 25-75 mm, Durasi : 6-12 detik)

Rekomendasi BPPTKG

1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

3. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Baca juga artikel terkait GUNUNG MERAPI atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya