tirto.id - Chief Economist BCA David E Sumual mengatakan terpilihnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan periode 2019-2024 direspons positif oleh pasar. David mengatakan hal itu terlihat dari pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang membaik.
“Keduanya positif saham IHSG dan rupiah. Tapi rupiah yang paling terasa, menguat drastis 2 hari terakhir,” ucap David saat dihubungi reporter Tirto, Selasa (22/10/2019).
“Ini berita yang ditanggapi positif pasar. Mereka melihat kemampuan Menkeu menjaga stabilitas finansial,” tambahnya.
Rupiah pada Selasa pagi sempat menyentuh Rp 14.055 per 08.05 WIB. Penguatan ini merupakan kelanjutan dari capaian selama hari Senin (21/10/2019) ketika rupiah menyentuh Rp 14.130 per dolar AS per 09.00 WIB dan Rp 14.073 per dolar AS pada penutupan perdagangan pukul 16.00 WIB.
Sepanjang hari Selasa, rupiah tercatat mengalami tren penguatan hingga sempat menyentuh Rp 13.990 per dolar AS per pukul 13.35 WIB.
Meskipun demikian, pada pukul 14.00 WIB, penguatan ini sempat tertahan di kisaran Rp 14.005 per dolar AS.
David menjelaskan penguatan yang dialami kurs rupiah sayangnya tidak terjadi signifikan pada saham. Saham per hari ini memang tercatat menerima sentimen positif, tetapi ada faktor lain yang menghambat penguatan itu.
Menurutnya, investor kini sedang beralih ke obligasi pemerintah. Sebabnya, pendapatan atau earning perusahaan saat ini dinilai kurang baik.
“IHSG tapinya enggak terlalu ya. Tipis aja (penguatannya),” ucap David.
Kendati sentimen positif 2 hari ini, dampak positif atas terpilihnya Sri Mulyani akan bersifat sementara. Ia bilang, pasar masih menunggu keseluruhan tim ekonomi berikut langkah apa yang akan mereka ambil untuk menghadapi resesi ekonomi ke depannya.
“Pasar masih menunggu langkah-langkah konkret dan tim ekonomi menghadapi resesi ke depan seperti apa,” ucap David
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana